Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 24 Juli 2024 | 09:15 WIB
KURS PAJAK 24 JULI 2024 - 30 JULI 2024
Rabu, 17 Juli 2024 | 10:59 WIB
KURS PAJAK 17 JULI 2024 - 23 JULI 2024
Kamis, 11 Juli 2024 | 17:38 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK
Rabu, 10 Juli 2024 | 09:25 WIB
KURS PAJAK 10 JULI 2024 - 16 JULI 2024
Fokus
Reportase

Indonesia Masih Butuh Profesional Pajak Andal, Anak Muda Perlu Bersiap

A+
A-
8
A+
A-
8
Indonesia Masih Butuh Profesional Pajak Andal, Anak Muda Perlu Bersiap

Human Capital Lead DDTC Adinda Nur Larasati.

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia diprediksi akan membutuhkan lebih banyak profesional pajak yang andal pada masa depan.

Human Capital Lead DDTC Adinda Nur Larasati mengatakan prospek profesi perpajakan di Indonesia masih sangat besar. Menurutnya, generasi muda perlu segera mempersiapkan diri agar mampu menjadi profesional pajak yang andal dan mampu bersaing.

"Peluang karier di bidang pajak terbuka sangat luas. Apabila tertarik, teman-teman mahasiswa bisa mulai bersiap sejak sekarang," katanya dalam seminar dengan tema Future Career in Tax: Nourish or Perish?, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga: Lagi, DDTCNews Terima Penghargaan dari Ditjen Pajak

Adinda menuturkan jumlah pegawai pajak pada 2022 tercatat 45.315 orang sehingga rasio dengan penduduk sebesar 1:6.085.

Kemudian, jumlah konsultan ternyata juga belum banyak, yakni hanya 6.526 orang sehingga rasionya dengan penduduk mencapai 1:41.955. Jumlah konsultan pajak tersebut jauh di bawah Jepang, Jerman, dan Italia.

Data tersebut menjadi bukti Indonesia membutuhkan lebih banyak SDM yang ahli di bidang pajak yang andal.

Baca Juga: Peringati Hari Pajak, DJP Gelar Malam Apresiasi dan Penghargaan 2024

Pajak juga tergolong bidang yang multidisiplin ilmu seperti dari sisi akuntansi, hukum, administrasi, dan manajemen. Untuk itu, profesional pajak perlu terus memperkuat kemampuannya agar mampu bersaing, bahkan menembus persaingan global.

Adinda menyebut DDTC turut berkontribusi melakukan kaderisasi dalam menciptakan profesional pajak yang andal. Salah satunya ialah dengan membuka kesempatan magang bagi mahasiswa melalui Executive Internship Program.

Kesempatan magang terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin menambah pengetahuan serta pengalaman sebelum terjun ke dunia kerja.

Baca Juga: Cara Ajukan Permohonan Izin Praktik Konsultan Pajak secara Online

DDTC memiliki sejumlah divisi meliputi DDTC Consulting, Fiscal Research and Advisory, DDTC Library, DDTC Academy, DDTCNews, Digital Transformation Team, serta Brand and Relation Team.

Secara umum, aktivitas magang di DDTC akan didominasi oleh pembelajaran praktik mencapai 70%. Selain itu, ada porsi pembelajaran sosial sebesar 20% dan pembelajaran formal 10%.

"Kesempatan magang ini peluang untuk teman-teman mahasiswa mulai pelan-pelan bermigrasi dari kuliah ke dunia kerja," ujar Adinda.

Baca Juga: Ingin Jadi Konsultan Pajak? Ini Sederet Syarat yang Harus Dipenuhi

Peserta magang DDTC juga akan memperoleh beberapa benefit antara lain bimbingan para senior, mendapatkan uang saku harian yang kompetitif, akses DDTC Library, akses Perpajakan DDTC, serta lingkungan kerja yang nyaman.

Pada kesempatan yang sama, Founder DDTC Danny Septriadi turut memberikan motivasi kepada mahasiswa mengenai menariknya belajar pajak. Menurutnya, pajak termasuk bidang ilmu yang menarik untuk dipelajari.

"Tadi ada yang bertanya apakah menjadi konsultan pajak itu susah? Tidak, pajak itu tidak susah karena yang susah itu bayar pajaknya," ucapnya sambil berseloroh.

Baca Juga: DDTC Masuk 12 Nominasi Penghargaan ITR Asia-Pacific Tax Awards 2024

Danny memandang mahasiswa dengan rasa keingintahuan tinggi bakal sangat cocok berkarier di bidang pajak. Sebab, di dunia praktik, nantinya akan ada banyak kasus pajak yang menarik untuk dipelajari.

Sementara itu, Ketua Departemen Akuntansi FEB UI Yulianti Abbas menilai DDTC sebagai institusi pajak berbasis riset, teknologi, dan pengetahuan yang berperan penting dalam pendidikan perpajakan di Indonesia.

Menurutnya, DDTC akan dapat menjadi tempat belajar ideal bagi mahasiswa yang tertarik di bidang pajak, termasuk melalui program magang.

Baca Juga: Mahasiswa Akuntansi Mercu Buana Adakan Company Visit ke DDTC

"Ini kesempatan yang baik untuk Anda belajar bagaimana memulai karier di bidang pajak karena ternyata pajak itu sangat luas, multidimensi ilmu," tuturnya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ddtc, karier, profesional pajak, kampus, universitas indonesia, konsultan pajak, pegawai pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 11 Juli 2024 | 17:23 WIB
ANALISIS PAJAK

Menguji Gagasan Family Office dari Sisi Pajak

Kamis, 11 Juli 2024 | 15:25 WIB
DDTC ACADEMY - TAX UPDATE SEMINAR

Seminar Pajak: Strategi Penyusunan SPT PPh Badan dan OP

Rabu, 10 Juli 2024 | 17:48 WIB
PMK 41/2024

Pelaku Usaha Wajib Sampaikan Laporan Pemanfaatan Bibit dan Benih

Rabu, 10 Juli 2024 | 08:00 WIB
LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2024

Ayo Daftar! Lomba Menulis Artikel Pajak DDTCNews Berhadiah Rp52 Juta

berita pilihan

Sabtu, 27 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

GIIAS 2024 Turut Manfaatkan Fasilitas Kepabeanan, Apa Saja?

Sabtu, 27 Juli 2024 | 10:00 WIB
PAJAK INTERNASIONAL

Soal Pajak Kekayaan Global 2 Persen, Sri Mulyani: G-20 Belum Sepakat

Sabtu, 27 Juli 2024 | 09:30 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

Pembeli Tak Beri NIK, PKP Tak Bisa Asal Bikin Faktur Pajak Digunggung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 08:30 WIB
KABUPATEN ACEH TENGGARA

ASN Hingga Kades Diminta Jadi Panutan Pajak, Tunggakan Segera Dibayar

Jum'at, 26 Juli 2024 | 21:11 WIB
HARI PAJAK 2024

Lagi, DDTCNews Terima Penghargaan dari Ditjen Pajak

Jum'at, 26 Juli 2024 | 21:00 WIB
DITJEN PAJAK

Peringati Hari Pajak, DJP Gelar Malam Apresiasi dan Penghargaan 2024

Jum'at, 26 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Serahkan BKP ke Orang Pribadi, Faktur Pajak Tak Boleh Diisi Nama Toko

Jum'at, 26 Juli 2024 | 18:30 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Itu Perseroan Terbuka dan Publik?

Jum'at, 26 Juli 2024 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Klaim Pemerintah Belum Bahas Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor