Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Rabu, 24 Juli 2024 | 09:15 WIB
KURS PAJAK 24 JULI 2024 - 30 JULI 2024
Rabu, 17 Juli 2024 | 10:59 WIB
KURS PAJAK 17 JULI 2024 - 23 JULI 2024
Kamis, 11 Juli 2024 | 17:38 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN PAJAK
Rabu, 10 Juli 2024 | 09:25 WIB
KURS PAJAK 10 JULI 2024 - 16 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pentingnya Belajar Pajak dalam Bahasa Inggris, Cek Platform Ini

A+
A-
1
A+
A-
1
Pentingnya Belajar Pajak dalam Bahasa Inggris, Cek Platform Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Praktisi pajak yang kurang fasih berbahasa Inggris sering kali mengalami berbagai kesulitan, termasuk salah interpretasi peraturan pajak karena ketidakmampuan memahami istilah dalam bahasa Inggris.

Hal tersebut tentu menghambat pemahaman dan akses terhadap informasi terkini akibat keterlambatan mengikuti regulasi pajak dalam bahasa Inggris yang diperbarui.

Selain itu, keterbatasan berbahasa Inggris juga dapat menimbulkan stres dan mengurangi kepercayaan diri, terutama saat menjelaskan konsep pajak yang rumit kepada klien atau berdiskusi dengan kolega internasional.

Baca Juga: Soal Pajak Kekayaan Global 2 Persen, Sri Mulyani: G-20 Belum Sepakat

Oleh karena itu, praktisi pajak perlu untuk terus meningkatkan kemampuan ini berbahasa Inggris. Berikut beberapa alasan utama pentingnya bahasa Inggris:

  1. Akses ke Standar dan Regulasi Internasional
    Organisasi internasional seperti OECD dan World Bank banyak menerbitkan dokumen kebijakan dan panduan dalam bahasa Inggris. Praktisi pajak harus dapat memahami dan menginterpretasi dokumen-dokumen tersebut untuk menerapkan praktik terbaik secara global.
  2. Komunikasi dengan Klien dan Kolega Internasional
    Dalam praktik sehari-hari, praktisi pajak bisa berhadapan dengan klien atau kolega dari berbagai negara. Bahasa Inggris, sebagai lingua franca bisnis internasional, memungkinkan praktisi untuk berkomunikasi, mempresentasikan masalah, dan menegosiasikan solusi tanpa hambatan bahasa.
  3. Pendidikan dan Pelatihan Profesional
    Sumber daya pendidikan dan pelatihan profesional, seperti seminar, webinar, dan kursus sertifikasi, kini banyak ditawarkan dalam bahasa Inggris. Praktisi pajak yang menguasai bahasa Inggris memiliki akses yang lebih baik ke sumber pengetahuan ini dan membantu praktisi tetap update dengan perkembangan terbaru di bidang pajak.
  4. Partisipasi dalam Konferensi dan Workshop Internasional
    Menghadiri konferensi dan workshop internasional sangat penting untuk pengembangan karir. Event-event ini biasanya diadakan dalam bahasa Inggris dan kemampuan mengikuti diskusi serta memahami materi secara mendalam memberikan keuntungan strategis bagi praktisi.
  5. Mengatasi Tantangan Pajak Lintas Negara
    Dalam menangani transaksi dan regulasi lintas negara, praktisi pajak perlu memahami berbagai aspek hukum dan pajak yang berbeda antar negara. Bahasa Inggris menjadi sangat penting dalam memecahkan masalah pajak yang kompleks dan berkoordinasi dengan otoritas pajak atau penasihat di luar negeri.

Praktisi pajak yang menguasai bahasa Inggris tidak hanya lebih efektif dalam pengelolaan kepatuhan dan konsultasi, tetapi juga siap untuk sukses di panggung profesional yang semakin kompetitif.

Guna mendukung praktisi dalam mempelajari perpajakan dalam bahasa Inggris, platform Perpajakan DDTC menyediakan berbagai referensi bacaan dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Pembeli Tak Beri NIK, PKP Tak Bisa Asal Bikin Faktur Pajak Digunggung

Terdapat 387 dokumen peraturan perpajakan, 50 artikel panduan pajak, 2 buku digital, 180 newsletter DDTC, 75 dokumen P3B, dan DDTC Indonesian Tax Manual (DDTC ITM).

Seluruh konten diterjemahkan oleh penerjemah andal dan berpengalaman sehingga praktisi tidak lagi repot cari padanan istilah khusus secara manual.

Selain itu, praktisi sebagai pengguna Premium juga dapat mengajukan permintaan terjemahan untuk dokumen yang tersedia melalui Hotline Perpajakan DDTC. Coba gratis Perpajakan DDTC Premium selama 7 hari melalui tautan berikut: https://perpajakan.ddtc.co.id/registration/ (rig)

Baca Juga: ASN Hingga Kades Diminta Jadi Panutan Pajak, Tunggakan Segera Dibayar

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : perpajakan ddtc, perpajakan ddtc premium, ddtc, bahasa inggris, peraturan pajak, buku digital, pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 26 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Bea Cukai: Tak Ada Hubungan Antara Red Line dan Pajak yang Lebih Mahal

Jum'at, 26 Juli 2024 | 11:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Menko Airlangga Yakin Coretax Bakal Naikkan Tax Ratio ke 12 Persen

Jum'at, 26 Juli 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Pengurangan Pajak atas Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan di IKN

Jum'at, 26 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Susun Insentif Pajak Family Office, Pemerintah Patuhi Prinsip OECD

berita pilihan

Sabtu, 27 Juli 2024 | 10:00 WIB
PAJAK INTERNASIONAL

Soal Pajak Kekayaan Global 2 Persen, Sri Mulyani: G-20 Belum Sepakat

Sabtu, 27 Juli 2024 | 09:30 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

Pembeli Tak Beri NIK, PKP Tak Bisa Asal Bikin Faktur Pajak Digunggung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 08:30 WIB
KABUPATEN ACEH TENGGARA

ASN Hingga Kades Diminta Jadi Panutan Pajak, Tunggakan Segera Dibayar

Jum'at, 26 Juli 2024 | 21:11 WIB
HARI PAJAK 2024

Lagi, DDTCNews Terima Penghargaan dari Ditjen Pajak

Jum'at, 26 Juli 2024 | 21:00 WIB
DITJEN PAJAK

Peringati Hari Pajak, DJP Gelar Malam Apresiasi dan Penghargaan 2024

Jum'at, 26 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Serahkan BKP ke Orang Pribadi, Faktur Pajak Tak Boleh Diisi Nama Toko

Jum'at, 26 Juli 2024 | 18:30 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Itu Perseroan Terbuka dan Publik?

Jum'at, 26 Juli 2024 | 18:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Klaim Pemerintah Belum Bahas Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor

Jum'at, 26 Juli 2024 | 17:30 WIB
KONSENSUS PAJAK GLOBAL

OECD: 40 Negara Sudah Siap Terapkan Pajak Minimum Global 15 Persen