Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kebutuhan Belanja Makin Tinggi, Penerimaan Pajak Harus Mampu Sustain

A+
A-
0
A+
A-
0
Kebutuhan Belanja Makin Tinggi, Penerimaan Pajak Harus Mampu Sustain

Ilustrasi. Gedung Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

JAKARTA, DDTCNews - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu menyatakan pemerintah terus berupaya menjaga pertumbuhan penerimaan pajak secara berkelanjutan.

Analis Kebijakan BKF Mulya Syafnur mengatakan pajak masih menjadi penopang utama struktur pendapatan negara. Untuk itu, kinerja penerimaan pajak perlu terus dijaga kesinambungannya meski dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk moderasi harga komoditas energi.

"Tentu kita mengharapkan pajak ini sustain. Sustain dalam arti tidak terlalu terdampak oleh hal-hal yang sifatnya di luar kendali kita," katanya dalam program Nyibir Fiskal, dikutip pada Minggu (14/1/2024).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Mulya menuturkan penerimaan pajak perlu dijaga untuk memenuhi kebutuhan belanja negara yang tinggi. Sejalan dengan peningkatan belanja negara, penerimaan pajak juga harus mampu tumbuh secara berkelanjutan.

Dia menjelaskan kenaikan harga komoditas global, terutama migas, memang dapat menjadi berkah dalam penerimaan pajak. Di sisi lain, penurunan harga komoditas juga dapat menyebabkan kontraksi pada penerimaan pajak, seperti yang terjadi pada tahun lalu.

Pada 2023, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp1.869,2 triliun, tumbuh 8,9%. Realisasi tersebut setara dengan 108,8% dari target awal senilai Rp1.718 triliun atau 102,8% dari target baru pada Perpres 75/2023 senilai Rp1.818,2 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Penerimaan semua jenis pajak tercatat mencapai target, kecuali PPh migas yang hanya mencapai Rp68,8 triliun atau 96% dari target. Jenis pajak tersebut juga menjadi satu-satunya yang mengalami kontraksi sebesar 11,6% karena terdampak moderasi harga komoditas.

Pada 2024, penerimaan pajak ditargetkan Rp1.989 triliun, tumbuh 6,4% dari realisasi 2023. Mulya menyebut pemerintah akan berupaya mengurangi ketergantungan penerimaan pajak dari sektor migas, dengan mengoptimalkan jenis atau sektor yang mampu tumbuh secara berkelanjutan.

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya memperluas basis pajak, memperkuat pengawasan berbasis kewilayahan, serta membenahi sistem inti administrasi perpajakan. Secara bersamaan, berbagai insentif pajak tetap diberikan untuk mendukung transformasi ekonomi.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

"Dengan ini diharapkan pemerintah dapat mengumpulkan pajak yang lebih sustain sehingga dapat memberikan ruang fiskal yang lebih kuat kepada pemerintah," ujar Mulya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kemenkeu, bkf, penerimaan pajak, belanja negara, APBN, tantangan ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 06 Juli 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Proses Pengembalian Setoran Pajak Dioptimalkan, Begini Penjelasan DJP

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani Komitmen untuk Terus Tekan SiLPA, Ini Tujuannya

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:00 WIB
FILIPINA

Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya