Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Sri Mulyani Klaim Kinerja APBN 2023 Lebih Baik dari yang Diharapkan

A+
A-
1
A+
A-
1
Sri Mulyani Klaim Kinerja APBN 2023 Lebih Baik dari yang Diharapkan

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (15/12/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang kinerja APBN pada sepanjang 2023 lebih baik dari yang diharapkan.

Sri Mulyani mengatakan pengelolaan APBN 2023 masih diharapkan pada berbagai tantangan. Dalam situasi tersebut, lanjutnya, APBN mampu responsif menjadi instrumen yang dapat menjaga stabilitas perekonomian nasional.

"APBN kita ditutup mungkin relatif lebih baik dari yang kita harapkan. Jadi APBN kita cukup sehat, konsolidasinya bagus, sehingga masuk 2024 juga ada optimisme," katanya dalam video Rapor Tahunan APBN 2023, dikutip pada Senin (1/1/2024).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Sri Mulyani menuturkan pengelolaan APBN 2023 diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, mendorong transformasi ekonomi, serta menciptakan inklusivitas. Ketiga aspek tersebut penting dilaksanakan untuk mencapai cita-cita Indonesia emas pada 2045.

Dia menjelaskan pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk berbagai program pada APBN 2023 antara lain untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan jaring pengaman sosial.

Dalam akun media sosial, Sri Mulyani juga membeberkan postur realisasi APBN hingga 28 Desember 2023. Realisasi pendapatan negara tercatat Rp2.725,4 triliun atau 110,6% dari target awal Rp2.463,0 triliun dan 103,3% dari target pada Perpres 75/2023 senilai Rp 2.637,2 triliun.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sementara itu, dari sisi belanja, realisasinya mencapai Rp2.966,8 triliun atau 96,9% dari rencana awal Rp3.061,2 triliun. Adapun jika berdasarkan target pada Perpres 75/2023 senilai Rp3.117,2 triliun maka realisasinya 95,17%.

Dengan kinerja itu, defisit sementara APBN 2023 senilai Rp337,8 triliun atau sekitar 1,6% PDB 2023 sejumlah Rp21.037,9 triliun. Angka tersebut lebih kecil dari target awal senilai Rp598,2 triliun atau 2,84% PDB dan target pada Perpres 75/2023 senilai Rp479,9 triliun atau Rp2,27%.

Selain itu, pemerintah terus melaksanakan reformasi lain di antaranya dengan melaksanakan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) serta mengesahkan UU 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Menurut Sri Mulyani, kinerja positif APBN 2023 akan membawa optimisme bagi pemerintah dalam mengelola keuangan negara pada 2024. Beberapa agenda penting bakal dilaksanakan pada tahun ini antara lain pemilu dan menyelesaikan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Meski demikian, pemerintah juga akan tetap mewaspadai berbagai risiko, terutama dari faktor eksternal.

"Tahun 2024 kita tetap harus waspada. Geopolitik masih belum selesai, dunia masih dihadapkan pada fragmentasi yang luar biasa. Jadi kita jangan terkejut karena kita tahu syok itu selalu datangnya tidak pernah direncanakan," ujar Sri Mulyani. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : menkeu sri mulyani, apbn 2023, pendapatan, belanja, ekonomi, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya