Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Wah, Prospek Karier di Dunia Pajak Bakal Makin Dinamis

A+
A-
5
A+
A-
5
Wah, Prospek Karier di Dunia Pajak Bakal Makin Dinamis

BANDUNG, DDTCNews – Prospek karier di dunia pajak akan makin dinamis karena pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI).

Dalam Tax Career 2021, Partner of Tax Research and Training Services DDTC B. Bawono Kristiaji mengatakan pergerakan TI membuat kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan juga terus mengalami perubahan.

“Kondisi itu membuat prospek karier di dunia pajak makin dinamis karena adanya perkembangan TI di sistem administrasi pajak kita. Selain itu, model bisnis makin terdigitalisasi,” ujarnya, Sabtu (29/5/2021).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Selain perkembangan TI, ada faktor pajak sebagai multidisplin ilmu. Hal tersebut membuat jenis pekerjaan yang berhubungan dengan pajak makin beragam. Tidak hanya konsultan, ada pula peneliti, pengajar, jurnalis, hingga taxologist.

Bawono mengatakan sebagai institusi pajak berbasis riset, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang menetapkan standar tinggi dan berkelanjutan, DDTC juga mengembangkan ekosistem pajak yang sehat dengan berbagai profesi tersebut.

Dia menjabarkan adanya konsultan dan kuasa wajib pajak pada DDTC Consulting, pengajar DDTC Academy, jurnalis DDTCNews, dan taxologist pada bagian digital transformation. Beragamnya profesi tersebut sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi DDTC.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Dalam acara yang digelar Himpunan Mahasiswa Akuntansi Pajak Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut, Bawono menggarisbawahi prospek karier di dunia pajak akan berkaitan dengan keahlian berpikir analitis, interpretatif, dan kreatif.

Pasalnya, kebutuhan SDM itu tetap tidak bisa dilepaskan dari dinamisnya dunia pajak itu sendiri. Pengetahuan yang dimiliki profesional di bidang pajak pada saat ini kemungkinan sudah tidak lagi relevan pada masa depan.

Untuk meningkatkan keahlian berpikir tersebut, sambung Bawono, para profesional yang ada di bidang pajak harus memiliki kemauan membaca secara konsisten. Selain itu, mereka harus selalu update dengan perkembangan terkini dan mampu menuangkan ide secara lisan dan tertulis.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Sebagai bentuk dukungan terhadap budaya membaca, DDTC telah menyediakan DDTC Library yang juga terbuka untuk umum. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian para profesionalnya, DDTC juga menyediakan Human Resource Program Development (HRDP).

Sebagai informasi, HRDP merupakan program yang diberikan DDTC kepada para profesionalnya untuk mengikuti berbagai pelatihan, kursus, hingga studi lanjut S2 di berbagai instansi maupun universitas ternama di dalam maupun luar negeri.

Bawono melanjutkan prospek profesi dan tuntutan kualifikasi SDM tentunya perlu respons dari sisi kurikulum pendidikan. Dengan demikian, diharapkan akan ada banyak lulusan yang memiliki kompetensi memadai dan sesuai dengan perubahan lanskap pajak global maupun domestik.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Redesain kurikulum pendidikan pajak, menurutnya, juga diperlukan untuk melihat skema pemajakan yang ideal dalam era digitalisasi. Kurikulum pendidikan yang hanya berfokus pada cara-cara konvensional sudah tidak cocok.

Dalam redesain kurikulum pendidikan pajak, sambungnya, perlu pemahaman pajak melalui pendekatan baru. Pertama, pendekatan pajak sebagai multidisiplin ilmu. Kedua, pendekatan studi perbandingan atau komparatif. Ketiga, pendekatan dengan kasus-kasus pajak yang terjadi.

“Jangan sampai kita tidak bisa mengambil peluang dari prospek karier yang sebenarnya sudah bisa kita prediksi saat ini,” imbuh Bawono.

Baca Juga: Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Sebagai informasi, selain Bawono, hadir pula Talent Development Coach Talk to Coach Rastrianez sebagai narasumber, Tax Management and Insurance PT Pupuk Indonesia Alamsyah Yahya Nugraha hadir sebagai moderator, dan Ketua Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan Muhammad Dahlan yang juga membuka jalannya acara serta memberikan penyerahan plakat secara simbolis kepada para narasumber. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kampus, Universitas Padjadjaran, Unpad, karier, pajak, DDTC

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Rizal Nur Furqon

Sabtu, 29 Mei 2021 | 14:20 WIB
Gercep juga, baru tadi seminar, sudah terbit beritanya
1

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya