Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Yakinkan Pebisnis AS untuk Investasi, Jokowi: Manfaatkan Lebih Agresif

A+
A-
0
A+
A-
0
Yakinkan Pebisnis AS untuk Investasi, Jokowi: Manfaatkan Lebih Agresif

Presiden Jokowi di APEC CEO Summit.

SAN FRACISCO, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakinkan para pebisnis yang hadir dalam APEC CEO Summit agar lebih cepat berinvestasi di Tanah Air.

Jokowi mengatakan Indonesia merupakan pilihan yang tepat dan menjanjikan bagi investor untuk berinvestasi. Salah satu alasannya, kinerja perekonomian yang diprediksi terus tumbuh stabil dan potensi lainnya.

"Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia dan saya harap Bapak Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat," kata Jokowi dalam keterangan pers, Jumat (17/11/2023).

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Warga Kota Bekasi, Ada Diskon Pajak PBB-P2 hingga 10%

Pemerintah memprediksi ekonomi RI mampu tumbuh 5% sepanjang 2023 ini. Kemudian, pada 2024 nanti perekonomian Indonesia diperkirakan bisa tumbuh 5,1%.

Selain kinerja perekonomian yang dinilai cukup stabil, Jokowi juga mengungkap sejumlah alasan lain yang menjadikan Indonesia menarik sebagai tujuan investasi. Di antaranya, sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang cukup melimpah. Pemerintah, ujar Jokowi, juga memiliki komitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif.

"Indonesia miliki potensi yang besar, kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi terjaga, stabilitas politik terjaga, dan yang paling penting komitmen kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif," katanya.

Baca Juga: Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

Jokowi juga memaparkan sejumlah sektor prioritas Indonesia yang dapat menjadi peluang investasi bagi para investor, salah satunya adalah sektor hilirisasi industri. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, imbuh Jokowi, Indonesia tengah berproses dalam membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi.

"Dan menargetkan memproduksi 600.000 mobil listrik di 2030, yang akan kita mulai tahun depan," katanya.

Dengan semua keungguhan yang dimiliki Indonesia, Jokowi berharap para pebisnis AS untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Apalagi, pemerintah menyediakan sejumlah insentif dan fasilitas fiskal yang bisa dimanfaatkan.

Baca Juga: Jokowi Klaim IKN Bakal Dukung Sektor Pertanian Daerah Sekitarnya

Sektor lain yang menjadi prioritas Indonesia adalah yang berkaitan dengan transisi energi. Presiden Jokowi menyebut saat ini Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 3.600 gigawatt dan sedang membangun Green Industrial Park seluas 30.000 hektare.

"Di mana untuk pengembangannya dibutuhkan investasi, dibutuhkan pengetahuan, dibutuhkan teknologi terkini untuk menghasilkan nilai tambah sekaligus menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan," sambungnya.

Prioritas lainnya, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dibangun dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam. Presiden menilai dalam pembangunan IKN tersebut memiliki potensi investasi yang terbuka dalam sejumlah sektor.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

"70% area hijau, 80% transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor, infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan," katanya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : investasi, investasi asing, IKN, insentif pajak, tax holiday, APEC, EBT, kendaraan listrik, Jokowi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 Juli 2024 | 16:30 WIB
KEBIJAKAN INVESTASI

PDN Diserang Ransomware, BKPM Klaim OSS Tak Terganggu

Senin, 01 Juli 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Ada Banyak Fasilitas di IKN, Begini Strategi Pengawasan Pemanfaatannya

Minggu, 30 Juni 2024 | 08:00 WIB
PMK 7/2024

Diskon PPN Rumah DTP Turun Jadi 50 Persen, Berlaku Mulai Juli 2024

Sabtu, 29 Juni 2024 | 17:17 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Salurkan Bantuan Pangan Beras, Jokowi Jamin Kualitasnya Premium

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya