Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ada 46 Kasus Omicron di Indonesia, Begini Penjelasan Luhut

A+
A-
0
A+
A-
0
Ada 46 Kasus Omicron di Indonesia, Begini Penjelasan Luhut

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat ada 46 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia hingga Minggu (26/12/2021).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan mayoritas kasus tersebut terjadi pada orang yang baru kembali dari luar negeri. Dia pun mengimbau masyarakat menghindari bepergian ke luar negeri jika tidak untuk keperluan mendesak.

"Jika hanya ingin berlibur, pergi ke tempat wisata di domestik, di Indonesia," katanya melalui konferensi video, Senin (27/12/2021).

Baca Juga: Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

Luhut mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia masih tergolong rendah. Menurutnya, hingga saat ini juga belum ada indikasi peningkatan kasus karena varian Omicron.

Meski demikian, dia tetap mendorong pemerintah daerah (pemda) terus melakukan testing dan tracing akan mempercepat mengidentifikasi penyebaran kasus Covid-19. Alasannya, kebanyakan pasien Covid-19 varian Omicron termasuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).

Secara bersamaan, Luhut menyebut pemerintah juga meminta pemda mempercepat vaksinasi Covid-19, termasuk kepada anak usia 6-11 tahun.

Baca Juga: Jokowi Klaim IKN Bakal Dukung Sektor Pertanian Daerah Sekitarnya

"Pemerintah fokus mendorong peran serta pemda untuk memaksimalkan suntikan vaksin di wilayahnya," ujarnya.

Luhut menambahkan pengendalian kasus Covid-19 yang baik akan berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi pada pengujung tahun ini. Dia pun meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus penyebaran Covid-19.

"Berkat kerja sama kita semua, kita masih mampu kendalikan Covid-19 pada tingkat yang rendah, dan hingga saat ini, sebagai hasilnya, masyarakat bisa beraktivitas lebih banyak pada pengujung tahun ini, dan ekonomi bisa bergerak pulih dengan cepat," imbuhnya. (sap)

Baca Juga: Luhut: Bea Masuk Tindakan Pengamanan Tidak Hanya Menyasar Barang China

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penanganan Covid-19, pandemi, varian Omicron, varian Delta, Jokowi, Luhut

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 12 Juni 2024 | 16:03 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Meski Sulit Dicapai, Jokowi Tetap Targetkan Stunting Turun ke 14%

Minggu, 09 Juni 2024 | 17:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Jokowi Minta Energi Hijau di IKN Dioptimalkan, Ada Insentif Pajaknya

Minggu, 09 Juni 2024 | 17:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Anggaran Besar tapi Target Stunting Sulit Tercapai, Ini Kata Bappenas

Minggu, 09 Juni 2024 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Istana Kepresidenan Rampung Juli 2024, Jokowi Siap Berkantor di IKN

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya