Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ada Insentif Fiskal untuk Investasi Hijau, Kemenkeu Ungkap Hasilnya

A+
A-
1
A+
A-
1
Ada Insentif Fiskal untuk Investasi Hijau, Kemenkeu Ungkap Hasilnya

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan menyatakan Indonesia sangat terbuka menyambut investasi hijau yang masuk ke dalam negeri.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menjelaskan pemerintah telah menyediakan berbagai skema insentif fiskal agar investasi hijau di Indonesia makin menarik. Hasilnya, sejumlah investor pun ramai masuk ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

"Pemerintah tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendirian. Makanya pemerintah memberikan insentif fiskal untuk menarik investasi sektor swasta," katanya dalam Seminar Workshop on Energy Transition Mechanism (ETM) Implementation, Rabu (23/8/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Febrio menuturkan insentif fiskal yang disediakan tersebut antara lain tax holiday, tax allowance, fasilitas PPN, pembebasan bea masuk, serta pajak bumi dan bangunan (PBB).

Dia menjelaskan manfaat pemberian berbagai insentif fiskal ini juga mulai terasa. Data Institute for Essential Services Reform (IESR) mencatat komitmen investasi pada rantai pasok kendaraan listrik telah mencapai US$20,3 miliar sepanjang 2021-2022.

Investasi ini ditujukan untuk berbagai kegiatan, termasuk produksi baterai kendaraan listrik yang alokasinya mencapai US$15 miliar.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Tidak hanya investasi langsung, dukungan sektor swasta untuk transisi energi di Indonesia juga dilakukan melalui penerbitan surat utang untuk kepentingan pelestarian lingkungan. Bentuknya antara lain berupa green sukuk dan SDGs bond.

Lebih lanjut, pemerintah juga telah mengumpulkan dana US$4 miliar untuk mempensiunkan PLTU batu bara sebagai upaya mempercepat transisi energi. Dana ini berasal dari Asian Development Bank (ADB), World Bank, serta pemerintah.

"Dengan dukungan internasional, kita bekerja bersama. Indonesia terbuka untuk bisnis, Indonesia terbuka dengan transisi menuju investasi hijau," ujar Febrio.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Febrio menambahkan salah satu tantangan Indonesia dan negara Asean dalam mempercepat transisi energi ialah menarik partisipasi sektor swasta. Menurutnya, perlu pendekatan yang kredibel untuk mengidentifikasi dan memetakan aktivitas transisi sehingga investasi swasta dapat masuk dengan mudah. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kemenkeu, kepala BKF febrio kacaribu, investasi hijau, insentif fiskal, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya