Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

APBN Surplus Rp73,6 Triliun, Menkeu: Bekal Baik Hadapi Semester Dua

A+
A-
2
A+
A-
2
APBN Surplus Rp73,6 Triliun, Menkeu: Bekal Baik Hadapi Semester Dua

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah memberikan paparan dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (27/7/2022).

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat realisasi APBN pada semester 1/2022 mengalami surplus senilai Rp73,6 triliun. Angka tersebut setara dengan 0,39% dari produk domestik bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.317,2 triliun dan belanja negara Rp1.243,6 triliun. Dengan capaian tersebut, ia berharap defisit anggaran pada akhir tahun ini bisa lebih kecil dari target pada UU APBN 2022.

"Ini 6 bulan berturut-turut APBN surplus," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Sri Mulyani menuturkan pemerintah mengubah postur APBN sejalan dengan kondisi perekonomian saat ini. Defisit APBN 2022 yang semula dirancang Rp868 triliun atau 4,85% dari PDB, kini diturunkan menjadi Rp840 triliun atau 4,5% dari PDB.

Dia kemudian memaparkan pendapatan negara pada semester I/2022 mengalami pertumbuhan hingga 48,5%. Secara nominal, angkanya yang senilai Rp1.317,2 triliun utamanya ditopang oleh penerimaan perpajakan.

Penerimaan perpajakan tercatat Rp1.035,9 triliun yang terdiri atas penerimaan pajak Rp868,3 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp167,6 triliun. Adapun realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp281 triliun.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Dari sisi belanja, lanjut Sri Mulyani, realisasinya sudah mencapai Rp1.243,6 triliun. Realisasi tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat senilai Rp876,5 triliun serta belanja transfer ke daerah dan dana desa sejumlah Rp376,1 triliun.

Menurut menkeu, surplus APBN akan berdampak pada penurunan pembiayaan utang. Pada semester I/2022, pembiayaan utang baru Rp153,5 triliun. Capaian tersebut jauh lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu senilai Rp421,1 triliun.

"Semua indikator yang luar biasa positif dari APBN pada semester pertama ini menjadi bekal yang sangat baik bagi kita dalam menghadapi semester kedua," ujarnya.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Sri Mulyani menambahkan perekonomian pada semester II/2022 diproyeksi akan berada pada kondisi yang makin tidak pasti lantaran terdapat ancaman resesi, inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, serta krisis pangan dan energi.

Untuk itu, pemerintah tetap fokus menjaga penerimaan negara seiring dengan pemulihan ekonomi. Di sisi lain, belanja negara juga akan dijaga sehingga bisa sesuai dengan target dan prioritas nasional untuk menjaga pemulihan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan masyarakat.

"Tentu kami dengan menggunakan surplus yang kuat, mengurangi issuance utang sehingga kita tidak terlalu rentan terhadap gejolak ekonomi global," tutur Sri Mulyani. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : menkeu sri mulyani, apbn 2022, APBN surplus, anggaran pemerintah, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya