Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Beri Bantuan Beras, Jokowi Yakin Inflasi Terjaga Sekitar 3 Persen

A+
A-
0
A+
A-
0
Beri Bantuan Beras, Jokowi Yakin Inflasi Terjaga Sekitar 3 Persen

Petugas mengecek karung berisi beras yang ditutup dengan plastik di Bulog Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (11/9/2023). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini laju inflasi akan tetap terjaga di kisaran 3% pada tahun ini walaupun dihadapkan pada fenomena el nino.

Jokowi mengatakan fenomena el nino telah telah menyebabkan kenaikan harga berbagai komoditas dunia. Meski demikian, dia menegaskan pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi untuk mengendalikan harga barang dan jasa di dalam negeri.

"Inflasi saya kira masih akan terjaga di sekitar 3%," katanya, Senin (11/9/2023).

Baca Juga: Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

Jokowi mengatakan laju inflasi Indonesia pada Agustus 2023 masih terjaga di level 3,27% secara tahunan. Menurutnya, pemerintah juga berupaya menjaga laju inflasi tetap rendah hingga akhir tahun.

Dia menjelaskan komoditas yang diwaspadai mengalami kenaikan harga salah satunya beras. Alasannya, produksi beras tengah mengalami penurunan karena el nino, serta sejumlah negara seperti India sedang menyetop ekspor beras.

Stok beras di Perum Bulog tercatat sebanyak 1,6 juta ton, lebih banyak dari biasanya 1,2 juta ton. Selain itu, akan ada tambahan 400.000 beras impor yang masih dalam perjalanan.

Baca Juga: Jokowi Klaim IKN Bakal Dukung Sektor Pertanian Daerah Sekitarnya

Jokowi menyebut pasokan beras ini akan digunakan untuk pengendalian harga seperti melalui program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram untuk setiap keluarga penerima manfaat pada September, Oktober, dan November.

"Kalau stoknya kita lihat masih [tersedia], nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras," ujarnya.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan inflasi akan sebesar 3% plus minus 1%. Sementara pada tahun depan, inflasi ditargetkan akan lebih rendah lagi, yakni pada kisaran 2,5% plus minus 1%. (sap)

Baca Juga: Jokowi: IKN Jadi Sumber Ekonomi Baru, Serap Hasil Tani Daerah Lain

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : bantuan sosial, bansos, beras, cadangan beras, Jokowi, El Nino

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 09 Juni 2024 | 17:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Anggaran Besar tapi Target Stunting Sulit Tercapai, Ini Kata Bappenas

Minggu, 09 Juni 2024 | 12:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Istana Kepresidenan Rampung Juli 2024, Jokowi Siap Berkantor di IKN

Sabtu, 08 Juni 2024 | 17:05 WIB
KOMODITAS PANGAN

Pemerintah Pastikan Harga dan Pasokan Bapok Stabil Jelang Iduladha

Senin, 03 Juni 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Ingin Lanjutkan Penyaluran Bantuan Beras Hingga Desember

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya