Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Butuh Rangkuman UU Pajak Pasca Terbitnya Perpu 2/2022? Simak di Sini

A+
A-
13
A+
A-
13
Butuh Rangkuman UU Pajak Pasca Terbitnya Perpu 2/2022? Simak di Sini

Perpajakan ID.

JAKARTA, DDTCNews – Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2/2022 tentang Cipta Kerja mengubah beberapa poin dalam regulasi perpajakan, mulai dari UU KUP, PPh, dan UU PPN.

Perubahan regulasi perpajakan tersebut mendorong wajib pajak untuk terus cermat dalam memahami ketentuan perpajakan terbaru. Wajib pajak juga perlu mengetahui dasar hukum yang dapat dirujuk dan tengah berlaku.

Merespons hal tersebut, DDTC menerbitkan naskah UU Perpajakan Konsolidasi pada masing-masing UU. Naskah tersebut telah disesuaikan dengan perkembangan terakhir, yaitu terbitnya Perpu 2/2022. Anda dapat mengaksesnya melalui tautan di bawah ini.

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?
  1. UU KUP Konsolidasi Setelah Perpu 2/2022
  2. UU PPh Konsolidasi Setelah Perpu 2/2022
  3. UU PPN Konsolidasi Setelah Perpu 2/2022

Ketiga UU Perpajakan Konsolidasi yang disediakan DDTC pada platform Perpajakan ID memiliki beberapa keunggulan. Pertama, penjelasan perihal peraturan terbaru disajikan secara menyeluruh dan tersedia secara online.

Kedua, terdapat bookmarks daftar isi yang tersusun rapi per pasal. Ketiga, terdapat hyperlink perubahan undang-undang pada footnote setiap halaman. Terakhir, terdapat keterangan tanggal berlaku dari setiap perubahan undang-undang.

Sebagai informasi, Perpajakan ID merupakan platform database perpajakan dengan akses mudah, fitur lengkap, dan konten yang dapat dipercaya.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Selain UU Perpajakan Konsolidasi, Perpajakan ID juga menyediakan berbagai informasi lainnya, seperti peraturan pajak, naskah P3B, putusan pengadilan pajak & Mahkamah Agung (MA), panduan pajak, dan buku pajak.

Harapannya, Perpajakan ID dapat menjadi sumber literasi perpajakan masyarakat terpercaya dengan akses yang mudah dan nyaman. Jangan ragu, buka Perpajakan ID sekarang. (rig)

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : perpajakan DDTC, perpajakan DDTC premium, uu pajak konsolidasi, UU PPN, UU PPH, UU KUP, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya