Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Cara Membetulkan Data PBB di DKI Jakarta

A+
A-
20
A+
A-
20
Cara Membetulkan Data PBB di DKI Jakarta

SAAT mengurus pajak bumi dan bangunan (PBB), tak jarang wajib pajak melakukan kelalaian atau kesalahan dalam pencatatan data. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta memberikan fasilitas bagi wajib pajak untuk melakukan pembetulan data PBB secara daring.

Pembetulan data PBB dilakukan karena empat sebab. Pertama, ketidaksesuaian penulisan nama subjek pajak dengan KTP. Kedua, pengurangan atau penambahan luas bangunan. Ketiga, perbedaan luas tanah dengan sertifikat. Keempat, ketidaksesuaian alamat objek atau subjek pajak.

Nah, DDTCNews kali ini akan menjelaskan cara melakukan pembetulan PBB di DKI Jakarta secara daring. Dalam melakukan pembetulan PBB, wajib pajak harus menyiapkan sebanyak 10 dokumen terlebih dahulu.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Dokumen tersebut antara lain surat permohonan tertulis dari wajib pajak atau kuasanya, fotokopi KTP pemberi kuasa atau penerima kuasa, surat kuasa dari wajib pajak (apabila dikuasakan), E-SPPT PBB tahun berjalan.

Kemudian, dokumen SPOP dan LSPOP, bukti lunas tunggakan PBB P-2, fotokopi sertifikat tanah atau bukti kepemilikan tanah, fotokopi akte jual beli/hibah/waris, fotokopi SSPD BPHTB, fotokopi IMB/izin penggunaan bangunan.

Apabila semua dokumen sudah ada, wajib pajak perlu mengunduh formulir pendaftaran pajak melalui bapenda.jakarta.go.id. Lalu, klik menu Form SPOP, SSPD, SPTPD Dan Formulir Pendaftaran Pajak Jakarta.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Bila laman sudah terbuka, pilih SPOP PBB P2 DKI JAKARTA 2018. Selanjutnya, pada laman yang sama, pilih LSPOP PBB P2 DKI JAKARTA 2018. Kemudian, pilih Unduh Dokumen pada kedua file tersebut.

Pada dokumen SPOP PBB P2 DKI JAKARTA 2018 yang sudah diunduh, silakan isi beberapa data yang hendak dibetulkan. Pada pertanyaan Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah, isi dengan unit pelayanan sesuai lokasi tanah/bangunan Anda berada.

Isi pertanyaan Data Letak Objek Pajak dengan nama jalan, kelurahan, kecamatan, blok/kav/nomor, dan RT/RW sesuai letak tanah/bangunan anda berada. Isi juga pertanyaan Data Subjek Pajak dengan nama pemilik atas tanah atau bangunan tersebut atau yang tertera di PBB.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Isi juga mengenai status, pekerjaan, nama, NPWP, nomor KTP, dan alamat pemilik atas tanah atau bangunan. Pada pertanyaan Data Tanah, isi dengan data tanah, yang meliputi Luas Tanah (Meter Persegi), Jenis Tanah, dan Zona Nilai Tanah.

Selanjutnya, pada pertanyaan Data Bangunan, isi dengan jumlah bangunan yang ada di atas tanah. Pada pertanyaan Pernyataan Subjek Pajak, isi dengan nama yang tertera di PBB sebelumnya, tanggal, dan tanda tangan.

Untuk pertanyaan Sket/Denah Lokasi Objek Pajak, silakan isi dengan menggambar lokasi tanah atau bangunan secara sederhana.

Baca Juga: Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Apabila semua pertanyaan di SPOP PBB P2 DKI JAKARTA 2018 sudah terisi, Anda perlu mengisi dokumen LSPOP PBB P2 DKI JAKARTA 2018. Mula-mula, silakan mengisi Rincian Data Bangunan, dengan memberi ceklis pada salah satu Jenis Penggunaan Bangunan.

Pada kelompok pertanyaan yang sama, silakan isi Luas Bangunan, Tahun Dibangun, Tahun Renovasi, Kondisi, Konstruksi, dan bahan-bahan struktur bangunan sesuai kondisi bangunan. Isi juga fasilitas yang ada di dalam bangunan seperti AC, kolam renang, lift, pagar, dan lain-lainnya.

Apabila selain rumah, Anda dapat melengkapi data bangunan pada pertanyaan Data Tambahan atau Data Tambahan untuk Bangunan Non-Standard. Apabila seluruh pertanyaan di dua dokumen telah diisi, silakan simpan dokumen tersebut.

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Setelah pengisian dua dokumen selesai, buka laman pajakonline.go.id. Silakan Anda login terlebih dahulu. Setelah itu, pada menu Profil Wajib Pajak, pilih menu Pelayanan, sehingga terbuka Formulir Tambah Permohonan Pelayanan.

Kemudian isi Identitas Pemohon, yang meliputi nama, NIK, dan alamat seperti yang tercantum di KTP pemilik tanah atau bangunan. Pada pertanyaan Data Objek Pajak, silakan isi dengan data yang tertera di PBB yang dimiliki sebelumnya.

Anda juga diarahkan untuk mengisi pertanyaan NPWPD, NOPD, Nama Objek Pajak, dan Alamat Objek Pajak seperti yang tertera dalam PBB sebelumnya. Namun, untuk pertanyaan Tahun Pajak, isi dengan periode tahun pajak yang akan datang untuk melakukan pembetulan.

Baca Juga: Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Pada menu Jenis Pajak, anda isi dengan memilih Pajak Bumi dan Bangunan. Kemudian pada menu Jenis Pelayanan, isi dengan Pembetulan. Kemudian pada menu Jenis Sub Pelayanan, isi dengan pilih jenis pembetulan yang hendak dilakukan, seperti Pembetulan Objek, Pembetulan Subjek, Pembetulan SK, Pembetulan Pengenaan, atau Pembetulan Objek Subjek.

Pada menu Metode Penyampaian Data Pendukung, pilih Upload Dokumen. Kemudian akan otomatis terbuka kolom untuk mengunggah dokumen-dokumen yang diperlukan sebagaimana telah disebutkan di atas.

Apabila semua sudah terisi dan diunggah data yang dibutuhkan, pilih Simpan. Selanjutnya, akan ada proses verifikasi yang dilakukan oleh petugas terkait atas permohonan pecah atau balik nama. Selesai. Semoga bermanfaat. (rizki/rig)

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : tips pajak daerah, pajak, pajak daerah, PBB-P2, provinsi dki jakarta, e-SPPT

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:30 WIB
UU KUP

Fungsi SPT bagi Wajib Pajak, PKP dan Pemotong Sesuai UU KUP

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:00 WIB
PAJAK PENGHASILAN

Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?