Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Cara Menyampaikan Pengaduan Pelayanan Pajak ke DJP

A+
A-
10
A+
A-
10
Cara Menyampaikan Pengaduan Pelayanan Pajak ke DJP

ADA kalanya, wajib pajak ketika menjalankan hak dan kewajibannya justru menjumpai sejumlah kendala pelayanan pajak. Dalam menanggapi kendala tersebut, Ditjen Pajak (DJP) menyediakan berbagai saluran-saluran pengaduan.

Pengaduan pelayanan perpajakan adalah informasi yang disampaikan pelapor mengenai dugaan pelayanan perpajakan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelapor bisa terdiri dari orang atau pihak lain yang menerima kuasa untuk melaporkan masalah tersebut.

Penerima pengaduan meliputi Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan (KLIP DJP); Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas); dan unit kerja lain. Pengaduan juga bisa disampaikan melalui sejumlah saluran.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Saluran tersebut antara lain saluran resmi yang dikelola oleh KLIP DJP, melalui surat atau datang langsung ke Direktorat P2Humas, atau unit kerja lainnya. Saluran resmi yang dikelola DJP ternyata bisa melalui enam cara yang antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Kring Pajak dengan nomor telepon 1500200 atau (021) 1500200;
  2. Faksimil dengan nomor (021) 1500200;
  3. e-Mail: [email protected];
  4. Laman Pajak: pengaduan.pajak.go.id;
  5. Twitter: @kring_pajak; dan
  6. Chat pajak pada laman pajak.go.id

Pengaduan melalui laman pajak, Twitter, dan chat pajak harus mengikuti ketentuan yang tercantum dalam lampiran Peraturan Dirjen Pajak (Perdirjen) No. PER-07/PJ/2019.

Sementara itu, khusus pengaduan melalui surat atau datang langsung ke Direktorat P2Humas atau unit kerja lainnya harus memuat sejumlah kelengkapan data. Data-data yang dibutuhkan tersebut antara lain:

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini
  • Identitas pelapor, yang memuat nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
  • Nomor telepon atau e-mail pelapor;
  • Identitas terlapor, yaitu unit kerja atau pegawai unit kerja yang diduga melakukan pelayanan perpajakan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan;
  • Uraian pengaduan, yang antara lain memuat tanggal pelayanan perpajakan diberikan;
  • Surat kuasa, dalam hal pengaduan dikuasakan kepada pihak lain; dan
  • Bukti pendukung apabila diperlukan.

Pelapor yang datang langsung bisa menyampaikan pengaduan dengan contoh formulir yang tercantum dalam lampiran PER-07/PJ/2019.

Pelapor menyampaikan pengaduan paling lambat 30 hari sejak pelayanan perpajakan diberikan. Lalu, DJP harus memberikan tanggapan atas pengaduan yang diterima kepada pelapor paling lambat 14 hari kerja sejak pengaduan disampaikan.

Tanggapan disampaikan DJP melalui telepon dapat berupa dua informasi. Pertama, pengaduan dinyatakan lengkap dalam hal persyaratannya sudah terpenuhi. Kedua, pengaduan dinyatakan tidak lengkap dalam hal persyaratannya belum terpenuhi.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Pelapor akan memperoleh informasi nomor tiket pengaduan saat tanggapan tersebut disampaikan. Jika informasinya adalah data tidak lengkap, pelapor diberikan waktu selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggapan diterima. Namun, jika melebihi batas waktu tersebut, pengaduan dari pelapor dianggap telah dicabut.

Pengaduan yang sudah lengkap akan didistribusikan oleh Direktorat P2Humas kepada penindaklanjut pengaduan. Hasil tindak lanjut pengaduan sudah disampaikan kepada pelapor paling lambat 30 hari kerja sejak pengaduan diterima oleh penindaklanjut.

Hasil tindak lanjut akan dikonfirmasi kepada pihak pelapor paling lambat empat belas hari sejak pengaduan selesai ditindaklanjuti. Demikian pembahasan tips dan trik kali ini. Semoga bermanfaat. (vallen/rig)

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : tips pajak, layanan pajak, pajak, tips, pengaduan, DJP, ditjen pajak, administrasi pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:00 WIB
KPP PRATAMA CURUP

Kegiatan Membangun Sendiri Dilakukan Bertahap, Begini Aturan PPN-nya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya