Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Cetak Sejarah, Penerimaan Perpajakan 2023 Tembus Rp2.000 Triliun

A+
A-
1
A+
A-
1
Cetak Sejarah, Penerimaan Perpajakan 2023 Tembus Rp2.000 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan paparan dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, Selasa (16/8/2022).

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan pada 2023 akan mencapai Rp2.016,9 triliun, atau naik 4,78% dari proyeksi penerimaan perpajakan 2022 yang senilai Rp1.924,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan target penerimaan perpajakan pada 2023 akan menjadi kali pertama penerimaan perpajakan menembus Rp2.000 triliun.

"Ini pertama kali dalam histori sejarah Indonesia, penerimaan perpajakan menembus angka Rp2.000 triliun," katanya, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sri Mulyani menuturkan pemerintah akan melakukan berbagai langkah optimalisasi perpajakan pada tahun depan. Menurutnya, optimalisasi penerimaan dilakukan sejalan dengan implementasi kebijakan UU 7/2021, penguatan pengawasan dan kepatuhan, serta reformasi administrasi perpajakan.

Apabila dibedah, penerimaan pajak ditargetkan Rp1.715,1 triliun atau tumbuh 6,7%. Target tersebut telah memperhitungkan prospek pertumbuhan ekonomi dan kebijakan yang tidak berulang pada tahun depan seperti program pengungkapan sukarela (PPS) dan kenaikan harga komoditas.

Untuk penerimaan kepabeanan dan cukai, targetnya dipatok Rp301,8 triliun, turun 4,7% dari outlook tahun ini. Turunnya penerimaan sejalan dengan moderasi harga komoditas terutama minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sehingga penerimaan bea keluar bakal menyusut.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

"Tahun depan, komoditas diperkirakan hanya memberikan sumbangan kepada bea dan cukai sebesar Rp9,0 triliun atau turun hampir Rp40 triliun," ujar Sri Mulyani.

Meski demikian, lanjut menkeu, langkah optimalisasi penerimaan tetap dilakukan antara lain dengan meningkatkan efektivitas pengawasan dan kerja sama internasional. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : penerimaan perpajakan 2023, rapbn 2023, menkeu sri mulyani, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya