Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pembiayaan Utang APBN 2022 Turun 20,9%, Begini Kata Sri Mulyani

A+
A-
0
A+
A-
0
Pembiayaan Utang APBN 2022 Turun 20,9%, Begini Kata Sri Mulyani

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat pembiayaan utang pada APBN 2022 senilai Rp688,5 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi itu turun 20,9% dibandingkan dengan 2021 yang senilai Rp870 triliun. Menurutnya, penurunan tersebut menandakan kondisi APBN yang makin sehat.

"Dari sisi pembiayaan, kita lihat ini juga sebuah cerita sukses yang luar biasa," katanya, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sri Mulyani mengatakan realisasi pembiayaan utang pada 2022 hanya setara 73% yang direncanakan dalam Perpres 98/2022 senilai Rp943,7 triliun.

Apabila diperinci, penerbitan SBN pada 2022 senilai Rp658,8 triliun. Angka itu turun 24,9% dari 2021. Adapun dari sisi pinjaman negara, nilainya tercatat Rp29,7 triliun atau turun 526,4%.

Dia menjelaskan realisasi pembiayaan utang tersebut telah mempertimbangkan kebutuhan buffer kas pada 2023. Sebagai langkah antisipasi volatilitas pasar keuangan, pemerintah pun melakukan penyesuaian target utang, optimalisasi penerbitan SBN ritel, serta fleksibilitas pinjaman.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Menurutnya, pembiayaan utang itu telah dimanfaatkan untuk menutup defisit, serta membiayai investasi pemerintah pada BUMN dan BLU untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas SDM.

Sri Mulyani juga memaparkan peran Bank Indonesia (BI) dalam sinergi pembiayaan di tengah pandemi Covid-19 pada 2022. Dia menyebut pembelian SBN oleh BI berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) I mencapai Rp 49,1 triliun, yang terdiri atas pembelian Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp25,2 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp23,9 triliun.

Selain itu, BI juga membeli SBN berdasarkan SKB III senilai Rp224 triliun melalui private placement, yakni SUN senilai Rp207,4 triliun dan SBSN Rp16,6 triliun.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

"Tahun 2022 adalah tahun terakhir di mana pemerintah bersama Bank Indonesia sepakat untuk menangani pandemi melalui kerja bersama," ujarnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : utang pemerintah, utang Indonesia, pembiayaan utang, APBN, belanja pemerintah

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 25 Juni 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Soal Kebijakan Tarif Cukai Rokok 2025, BKF: Sedang Kami Konsolidasikan

Selasa, 25 Juni 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Automatic Adjustment Lanjut ke 2025, Program K/L Dijamin Tak Terganggu

Senin, 24 Juni 2024 | 14:07 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Tim Prabowo Sebut Tak Mungkin Naikkan Rasio Utang Jadi 50% PDB

Senin, 24 Juni 2024 | 12:17 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani: Prabowo Sudah Beri Keyakinan Defisit Anggaran di Bawah 3%

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya