Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pemerintah Diminta Jaga Efisiensi Pembayaran Bunga Utang 2022

A+
A-
0
A+
A-
0
Pemerintah Diminta Jaga Efisiensi Pembayaran Bunga Utang 2022

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - APBN 2022 memuat anggaran belanja bunga utang tembus Rp405,86 triliun.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengatakan pihaknya terus mengupayakan efisiensi pembayaran bunga utang. Menurutnya, langkah itu diperlukan untuk mengurangi risiko beban bunga utang yang terlalu besar.

"Kita mengharapkan pemerintah melakukan efisiensi tingkat bunga utangnya sebab secara konsisten kita menghadapi beban bunga utang yang tinggi," katanya, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Said mengatakan perkiraan beban bunga utang pemerintah pada tahun ini mencapai Rp366,23 triliun. Beban bunga utang itu akan naik 10,8% pada tahun depan menjadi Rp405,86 triliun.

Bila diakumulasikan antara beban bunga dan pokok utang, pada tahun ini beban bunga dan pokok utang pada kisaran Rp866,23 triliun atau 49,91% debt service ratio (DSR). Adapun pada tahun depan, beban bunga dan pokok utang Indonesia diperkirakan mencapai Rp955,87 triliun atau 51,93% DSR.

Said menyebut pemerintah perlu membuat cetak biru (blueprint) kebijakan utang untuk mengontrol beban bunga dan pokok utang yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Menurutnya, blueprint tersebut akan menjadi peta jalan menurunkan ketergantungan terhadap pembiayaan utang.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

"Sekaligus mendorong sumber penerimaan baru serta mengembangkan beragam skema pembiayaan pembangunan, di antaranya kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan investasi swasta murni," ujarnya.

Said menambahkan pembiayaan utang negara tercatat naik signifikan sejak 2020. Hingga Juni 2021, outstanding utang pemerintah mencapai Rp6.554,56 triliun yang terdiri atas SBN 87,14% dan pinjaman 12,86%.

Komposisi SBN tersebut meliputi bentuk denominasi rupiah sebanyak 67,79% dan valuta asing 32,21%. Posisi utang pemerintah pun diperkirakan mencapai Rp7.150 triliun tahun ini, dan akan naik menjadi Rp8.124 triliun pada tahun depan. (sap)

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : utang pemerintah, utang negara, bunga utang, APBN, rasio utang

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 25 Juni 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN CUKAI

Soal Kebijakan Tarif Cukai Rokok 2025, BKF: Sedang Kami Konsolidasikan

Selasa, 25 Juni 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Automatic Adjustment Lanjut ke 2025, Program K/L Dijamin Tak Terganggu

Senin, 24 Juni 2024 | 14:07 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Tim Prabowo Sebut Tak Mungkin Naikkan Rasio Utang Jadi 50% PDB

Senin, 24 Juni 2024 | 12:17 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani: Prabowo Sudah Beri Keyakinan Defisit Anggaran di Bawah 3%

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya