Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Perbarui Kerja Sama, Peningkatan Tax Ratio Jadi Prioritas World Bank

A+
A-
0
A+
A-
0
Perbarui Kerja Sama, Peningkatan Tax Ratio Jadi Prioritas World Bank

Markas besar World Bank di Washington, D.C, Amerika Serikat. Indonesia dan World Bank memperbarui komitmen kerja sama antara kedua pihak dengan disepakatinya Country Partnership Framework (CPF) 2021-2025. (Foto: Simone D. McCourtie/World Bank)

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia dan World Bank memperbarui komitmen kerja sama antara kedua pihak dengan disepakatinya Country Partnership Framework (CPF) 2021-2025.

Dalam kerangka kerja sama tersebut, salah satu target yang hendak dicapai oleh Indonesia dan World Bank adalah peningkatan penerimaan pajak guna menjaga sustainabilitas fiskal.

"Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kualitas kebijakan dan administrasi perpajakan untuk mendukung pengumpulan penerimaan yang lebih tinggi," tulis World Bank dalam dokumen kerangka kerja sama tersebut, dikutip Jumat (4/6/2021).

Baca Juga: Sejak 2007, Tax Ratio Indonesia Masih Stagnan

Berdasarkan catatan World Bank, pajak yang mampu dikumpulkan Indonesia tidak mencapai 50% dari potensi aslinya. Tax ratio Indonesia juga diperkirakan belum akan pulih dalam waktu dekat.

Menurut proyeksi World Bank, tax ratio Indonesia diperkirakan baru bisa kembali ke level 10% pada 2024. Pada tahun 2024 dan 2024, tax ratio diperkirakan mencapai 10,5%.

Rendahnya realisasi pajak dibandingkan dengan potensi aslinya tidak terlepas dari sistem perpajakan yang berlaku, mulai dari threshold pengenaan pajak yang terlalu tinggi, banyaknya pengecualian pajak, hingga perbedaan perlakuan pajak antarsektor.

Hal ini membuat basis pajak Indonesia cenderung sempit. Masalah ini diperparah lagi dengan rendahnya kepatuhan pajak dan tantangan dari sisi struktur perekonomian. Tak dipungkiri, perekonomian Indonesia masih didominasi oleh sektor informal dan sektor berbasis komoditas.

Untuk mendukung kinerja penerimaan pajak yang lebih baik, World Bank akan memberikan dukungan kepada pemerintah melalui complementary advisory services and analytics (ASA).

Pada 2025 ketika masa berlaku CPF 2021-2025 berakhir, World Bank berharap realisasi pajak pada tahun 2025 mampu mencapai 95% dari target yang ditetapkan pada APBN.

Selanjutnya, World Bank berharap terdapat 46,9% tenaga kerja yang terdaftar sebagai wajib pajak. Terakhir, Indonesia diharapkan mampu mengembalikan tax ratio ke level 11% pada 2025. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kerja sama RI-World bank, tax ratio Indonesia

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya