Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Perkuat Sektor Logistik, Indonesia Ajak Negara Asean Kolaborasi

A+
A-
0
A+
A-
0
Perkuat Sektor Logistik, Indonesia Ajak Negara Asean Kolaborasi

Ilustrasi. Sejumlah pekerja melakukan proses pemindahan Ship to Shore (STS) crane dari kapal ke Terminal Peti Kemas usai diresmikan di Pelabuhan Petikemas Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (9/4/2023). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/nz

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah Indonesia mengajak negara-negara Asean berkolaborasi untuk memperkuat sektor logistik dan transportasi.

Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai DJBC Rudy Rahmaddi mengatakan sektor logistik dan transportasi memiliki peran penting untuk mendukung tujuan Asean. Untuk itu, pelayanan logistik terus diperbaiki. Salah satunya dengan menerapkan National Logistic Ecosystem (NLE).

"Diperlukan sinergi dan kolaborasi antar-instansi pemerintah dan swasta untuk menyatukan visi seluruh negara anggota agar dapat terus berpartisipasi membangun logistik Asean yang lebih baik," katanya, dikutip pada Jumat (19/5/2023).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Rudy mengatakan DJBC turut hadir dalam kegiatan technical visit and private sector sharing session di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Kegiatan ini menjadi bagian dari acara Asean Logistic and Transport Sectoral Services Working Group (LTSSWG Ke-33).

Melalui kegiatan tersebut, Indonesia memperkenalkan NLE sebagai best practice untuk perbaikan pelayanan di bidang jasa logistik dan transportasi.

Rudy menjelaskan NLE merupakan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

NLE berorientasi pada kerja sama antar-instansi pemerintah dan swasta melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik.

Saat ini, Indonesia telah menerapkan NLE di 14 pelabuhan, termasuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ke depannya, Indonesia menargetkan ekstensifikasi program ini menjadi 32 pelabuhan tambahan dan 6 bandar udara.

Berdasarkan data Lembaga National Single Window (LNSW), salah satu program NLE berupa Single Submission Quarantine-Customs (Ssm-QC) telah berhasil memangkas 3,28 hari dwelling time dan menghemat biaya logistik hingga Rp77,29 miliar pada 2022.

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

"NLE merupakan langkah nyata pemerintah Indonesia dalam menghubungkan seluruh wilayah untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Dirjen Logistik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kamboja Sorn Sopheavatey menyatakan negaranya juga mulai mengadopsi teknologi digital untuk memperbaiki sistem logistik, seperti halnya Indonesia.

Menurutnya, digitalisasi proses logistik terus ditingkatkan untuk menciptakan kinerja logistik yang lebih efisien, mudah, dan transparan. (rig)

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : DJBC, NLE, sistem logistik nasional, Asean, logistik, kepabeanan, ekonomi, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 06 Juli 2024 | 14:00 WIB
LAYANAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Libur Sekolah, Orang Tua Perlu Waspadai Penipuan Berkedok Bea Cukai

Sabtu, 06 Juli 2024 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kadin Minta Pemerintah Kaji Seluruh HS Code Sebelum Naikkan Bea Masuk

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:00 WIB
FILIPINA

Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya