Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

PMK Baru, Kemenkeu Atur Penggunaan SAL Lebih Fleksibel

A+
A-
0
A+
A-
0
PMK Baru, Kemenkeu Atur Penggunaan SAL Lebih Fleksibel

Tampilan dokumen PMK 147/2021.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan menetapkan ketentuan baru mengenai tata cara penggunaan saldo anggaran lebih atau SAL.

Pasal 8 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 147/2021 menegaskan SAL dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kas temporer, pemenuhan pembiayaan anggaran, atau untuk stabilisasi.

"Penggunaan SAL ... dilakukan dengan terlebih dahulu memperhitungkan kebutuhan anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan serta awal tahun anggaran berikutnya," bunyi Pasal 8 ayat (2) PMK 147/2021, dikutip Senin (8/11/2021).

Baca Juga: Coretax DJP: 360 Derajat, Wajib Pajak Dapat Dilihat dari Berbagai Sisi

Sebagai perbandingan, PMK sebelumnya (PMK 206/2010 s.t.d.d PMK 203/2013) hanya mengatur 2 peruntukan SAL yakni untuk menutup kekurangan pembiayaan APBN atau memenuhi kebutuhan pengeluaran saat realisasi penerimaan tak mencukupi.

Pada PMK terbaru, yang dimaksud dengan penggunaan SAL untuk pemenuhan pembiayaan adalah penggunaan SAL untuk membiayai defisit anggaran, memenuhi kebutuhan pengeluaran negara bila penerimaan tidak sesuai target, bila terdapat perkiraan adanya pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, bila terdapat pengeluaran yang melebihi pagu, serta untuk memenuhi pembiayaan yang besarannya ditetapkan dalam UU APBN.

Adapun yang dimaksud dengan SAL untuk stabilisasi juga akan dilaksanakan sesuai dengan UU APBN. Merujuk pada beberapa pasal, yakni Pasal 11 serta Pasal 12 ayat (3) PMK 147/2021, masih terdapat ketentuan penggunaan SAL yang akan diperinci lebih lanjut melalui PMK tersendiri.

Baca Juga: E-Bupot 21/26, DJP: Kalau Sudah Pemadanan, Sebaiknya Pakai NPWP Ini

Yang jelas, PMK 147/2021 diundangkan dengan tujuan untuk mendukung pengelolaan SAL yang lebih efektif. "Untuk melaksanakan pengelolaan SAL secara lebih efektif dan mengakomodir perkembangan kebutuhan sumber pembiayaan yang semakin dinamis melalui penggunaan SAL sebagaimana diatur dalam UU APBN, perlu mengatur kembali ... PMK 206/2010 s.t.d.d PMK 203/2013," bunyi bagian pertimbangan PMK 147/2021.

Dengan diundangkannya PMK 147/2021, PMK 206/2010 s.t.d.d PMK 203/2013 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. PMK 147/2021, diundangkan pada 28 Oktober 2021 dan berlaku sejak tanggal diundangkan. (sap)

Baca Juga: Saat NIK-NPWP Diterapkan Penuh, DJP: WP Jangan Ada yang Tertinggal

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : PMK/147 2021, saldo anggaran lebih, Ditjen Pajak, Kemenkeu, PMK/149 2021

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 Juli 2024 | 18:12 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Beda NIK sebagai NPWP, NPWP 16 Digit, dan NITKU?

Senin, 01 Juli 2024 | 15:39 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

DJP Pakai NITKU sebagai Penanda Lokasi atau Tempat Wajib Pajak Berada

Senin, 01 Juli 2024 | 12:16 WIB
PER-6/PJ/2024

Pernyataan Resmi DJP Soal NIK, NPWP 16 Digit, NITKU Mulai Hari Ini

Senin, 01 Juli 2024 | 11:43 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Bukti Potong di e-Bupot 21/26, Pemotong PPh Tidak Repot Kirim Manual

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya