Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Subsidi BBM dan Listrik Bakal Membengkak, Kemenkeu Ungkap Dampaknya

A+
A-
0
A+
A-
0
Subsidi BBM dan Listrik Bakal Membengkak, Kemenkeu Ungkap Dampaknya

Nelayan bersiap menurunkan BBM bersubsidi jenis solar ke kapalnya sebelum melaut di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (11/7/2023). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan volume BBM, LPG 3 kg, dan listrik bersubsidi yang dikonsumsi masyarakat berpotensi melampaui atau membengkak dari kuota yang ditetapkan pada tahun ini.

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan pembengkakan tersebut disebabkan pola konsumsi yang belum bisa dikendalikan secara optimal. Walau volume konsumsi terlampaui, pemerintah meyakini hal tersebut tidak akan membebani APBN.

"Dampaknya terhadap APBN sejauh ini kami perkirakan akan netral karena harga-harga BBM dan bahan baku listrik itu lebih rendah dari yang diperkirakan pemerintah," katanya, dikutip pada Minggu (13/8/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Meski demikian, lanjut Isa, masyarakat diimbau untuk bijak dalam mengonsumsi BBM dan listrik bersubsidi sehingga volume konsumsinya bisa dikendalikan bersama tanpa perlu melampaui kuota yang telah ditetapkan.

"Kami terus bekerja sama dengan Pertamina dan PLN untuk bisa tetap mengendalikan volume dari BBM dan listrik yang disubsidi untuk dikonsumsi," tuturnya.

Sebagai informasi, realisasi belanja subsidi dan kompensasi BBM hingga Juli 2023 sudah mencapai Rp59,7 triliun dan realisasi subsidi dan kompensasi listrik mencapai Rp48,5 triliun. Adapun subsidi LPG 3 kg sudah terealisasi Rp37,7 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Anggaran subsidi dan kompensasi energi memberikan kontribusi sebesar 27,66% terhadap belanja nonkementerian dan lembaga (non-K/L). Realisasi belanja non-K/L hingga Juli 2023 tercatat sudah mencapai Rp527,4 triliun.

Sementara itu, realisasi belanja pemerintah pusat secara umum baru mencapai Rp1.020,4 triliun, atau 45,5% dari pagu belanja. Capaian tersebut turun 1% dibandingkan dengan capaian pada bulan yang sama tahun sebelumnya. (rig)

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kemenkeu, subsidi listrik, subsidi BBM, apbn, anggaran pemerintah, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani Komitmen untuk Terus Tekan SiLPA, Ini Tujuannya

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:00 WIB
FILIPINA

Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

Sabtu, 06 Juli 2024 | 08:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Harga Komoditas Merosot, RI Perlu Cari Strategi Jaga Penerimaan Pajak

Sabtu, 06 Juli 2024 | 08:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Makan Siang Gratis Butuh Rp71 Triliun, DPR Pastikan Tak Bebani Fiskal

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya