Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tutup Kas 2023, Sri Mulyani Singgung Optimalisasi Cash Flow

A+
A-
0
A+
A-
0
Tutup Kas 2023, Sri Mulyani Singgung Optimalisasi Cash Flow

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pengelolaan kas negara pada 2023 berjalan baik meski dihadapkan pada berbagai tantangan.

Sri Mulyani mengatakan kinerja APBN 2023 dapat terjaga kuat dan sehat, terutama terkait dengan realisasi belanja negara yang semakin berkualitas. Namun, ia mengingatkan jajarannya untuk terus mengoptimalkan pengelolaan kas negara.

"Sekarang tantangannya adalah bagaimana mengelola cash itu secara optimal, juga dari sisi kita untuk mengoptimalkan dari cash flow kita. Itu terus perlu untuk ditingkatkan," katanya dalam kegiatan tutup kas 2023, dikutip pada Minggu (31/12/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sri Mulyani menuturkan peran strategis APBN makin dirasakan di tengah tantangan ketidakpastian global. Sebab, APBN mampu berperan menjadi peredam benturan (shock absorber) atas risiko-risiko yang dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, kondisi global yang sedang terjadi seperti konflik geopolitik, gejolak ekonomi, dan perubahan iklim telah membawa dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu mengelola APBN secara lebih optimal.

Dia menjelaskan APBN menjadi instrumen untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Dalam hal ini, belanja negara diarahkan untuk dapat meningkatkan produktivitas seperti subsidi bunga pembiayaan kredit usaha rakyat dan pembangunan infrastruktur untuk mendorong konektivitas antardaerah.

Selain itu, belanja negara juga diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat melalui bantuan sosial, subsidi energi, dan transfer ke daerah. Dengan berbagai kebijakan tersebut, tingkat inflasi dapat terjaga dan laju pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan kembali mampu mencapai kisaran 5%.

Sri Mulyani menyebut Kemenkeu melalui Ditjen Perbendaharaan telah berperan melakukan penyaluran belanja negara, termasuk mengelola kas negara untuk memastikan kelancaran program pembangunan.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Selain itu, Kemenkeu juga menguatkan peran regional chief economist dan financial advisor dalam memberikan rekomendasi kebijakan kepada stakeholders untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran yang dapat memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi.

Sri Mulyani menambahkan kebijakan fiskal 2024 telah disusun untuk melanjutkan reformasi fiskal secara holistik guna melanjutkan peran APBN sebagai instrumen mencapai tujuan pembangunan.

Strategi dari sisi pendapatan negara dilakukan melalui optimalisasi pendapatan dengan tetap menjaga iklim investasi.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Dari sisi belanja negara, pemerintah akan meningkatkan kualitas belanja negara (spending better). Adapun strategi dari sisi pembiayaan negara adalah pengelolaan pembiayaan secara inovatif dalam batas yang aman dan manageable. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : menkeu sri mulyani, APBN 2023, pengelolaan fiskal, belanja, pendapatan, kebijakan fiskal, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani Komitmen untuk Terus Tekan SiLPA, Ini Tujuannya

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:00 WIB
FILIPINA

Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

Sabtu, 06 Juli 2024 | 08:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Harga Komoditas Merosot, RI Perlu Cari Strategi Jaga Penerimaan Pajak

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya