Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

A+
A-
0
A+
A-
0
Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Pengunjung menggunakan eskalator di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (4/3/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian Indonesia di 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen dengan penopang utamanya adalah tingkat konsumsi yang masih tumbuh sekitar 4,47 persen. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini Indonesia memiliki stabilitas ekonomi yang kuat di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan senantiasa menjaga stabilitas ekonomi makro. Meski dihadapkan pada ketidakpastian, ekonomi Indonesia dinilai akan tetap kuat seperti saat situasi pandemi Covid-19.

"Indonesia masih optimis dan confident memiliki resiliensi ekonomi yang bagus, seperti saat melewati krisis pandemi lalu," katanya melalui Instagram @smindrawati, dikutip pada Sabtu (20/4/2024).

Baca Juga: Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Sri Mulyani mengatakan situasi global yang berkembang saat memang akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Di sisi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik seiring dengan penguatan nilai tukar dolar AS.

Sementara di sisi impor, konversi harga dolar AS terhadap rupiah akan lebih tinggi dan bisa berdampak pada inflasi di Indonesia.

Dia menjelaskan pemerintah akan terus mengantisipasi dan waspada terhadap berbagai perkembangan tersebut. Meski demikian, Indonesia juga diyakini akan tetap resilien dalam menghadapi berbagai situasi ini.

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

Menurutnya, stabilitas ekonomi makro akan senantiasa dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) juga terus dilakukan untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada.

"Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel," ujarnya.

Sri Mulyani pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap di level 5% pada tahun ini. Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi, ekonomi Indonesia dinilai akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus. (sap)

Baca Juga: Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Masih Lesu Terhadap Mayoritas Negara Mitra

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, perekonomian Indonesia, geopilitik, dolar AS

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:00 WIB
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Begini Analisis BKF Soal Pertumbuhan Ekonomi hingga Akhir Tahun

Jum'at, 10 Mei 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Minta IMF Beri Asistensi untuk Kejar Peningkatan Tax Ratio

Jum'at, 10 Mei 2024 | 08:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Pacu Ekonomi, Wamenkeu Harap PPN Rumah DTP Makin Banyak Dimanfaatkan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:00 WIB
PAJAK PENGHASILAN

Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?

Senin, 08 Juli 2024 | 14:11 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP: 360 Derajat, Wajib Pajak Dapat Dilihat dari Berbagai Sisi

Senin, 08 Juli 2024 | 14:00 WIB
KEPATUHAN PAJAK

Jualan Online-Reseller, Hitung Pajak Pakai Pembukuan atau Pencatatan?

Senin, 08 Juli 2024 | 13:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Tidak Padankan NIK Jadi NPWP, Status NPWP Berubah Jadi Non-Aktif?