Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Akhir Tahun, Pemerintah Bakal Belanja Rp1.155,7 Triliun dalam 3 Bulan

A+
A-
3
A+
A-
3
Akhir Tahun, Pemerintah Bakal Belanja Rp1.155,7 Triliun dalam 3 Bulan

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyatakan bakal terjadi percepatan belanja negara pada kuartal IV/2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan belanja negara akan mencapai Rp1.155,7 triliun sepanjang Oktober hingga Oktober 2023. Pada akhir tahun ini, biasanya pemerintah harus membayar semua kontrak proyek serta tagihan subsidi dan kompensasi.

"Karena untuk belanja pemerintah pusat akan direalisasikan, baik itu untuk kementerian/lembaga maupun oleh bendahara umum, itu akan mengalami puncaknya. Semua kontrak dan tagihan-tagihan mulai dibayarkan," katanya, dikutip pada Kamis (26/10/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sri Mulyani mengatakan pola realisasi belanja negara selama ini memang bakal melonjak setiap kuartal akhir. Pola serupa juga bakal berulang pada tahun ini, dengan kenaikan belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah secara signifikan.

Realisasi belanja pemerintah pusat pada kuartal IV/2023 saja diproyeksi mencapai Rp901,3 triliun dari outlook total Rp2.298,2 triliun. Sedangkan untuk transfer ke daerah, dalam 3 bulan akan terealisasi senilai Rp254,4 triliun dari outlook total Rp825,4 triliun.

Sejalan dengan lonjakan belanja pada kuartal IV/2023, postur APBN yang saat ini masih mengalami surplus bakal menjadi defisit. Meski demikian, outlook defisit APBN 2023 hanya senilai Rp486,4 triliun atau 2,3% PDB, lebih kecil dari target pada UU APBN senilai Rp598,2 triliun atau 2,84% PDB.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

"Berarti akan ada perubahan dari surplus menjadi defisit dalam waktu 3 bulan ke depan. Kemungkinan defisit kita juga bisa lebih rendah dari 2,3%," ujarnya.

Sri Mulyani menambahkan outlook defisit yang lebih rendah dari target UU APBN terjadi karena kinerja pendapatan negara masih tinggi, terutama dari sisi pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Menurutnya, hal itu juga menunjukkan APBN dalam kondisi yang relatif baik di tengah berbagai tantangan global.

Hingga September 2023, pemerintah mencatat kinerja APBN masih mengalami surplus senilai Rp67,7 triliun atau setara 0,32% PDB. Surplus terjadi karena realisasi pendapatan negara tercatat Rp2.035,6 triliun, sedangkan belanja negara tercatat senilai Rp1.967,9 triliun. (sap)

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : APBN, defisit, surplus, belanja pemerintah, penerimaan negara, belanja subsidi, belanja pajak, Sri Mulyani

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 02 Juli 2024 | 09:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Ajukan PMN Rp6,1 Triliun untuk 4 BUMN dan Bank Tanah

Senin, 01 Juli 2024 | 09:00 WIB
APBN 2024

Akhir Mei 2024, Posisi Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 Triliun

Sabtu, 29 Juni 2024 | 12:45 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Realisasi Anggaran Masih Minim, Sri Mulyani Harap IKN Siap Tepat Waktu

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya