Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Apa Itu NFT?

A+
A-
14
A+
A-
14
Apa Itu NFT?

NFT belakangan ini tengah menjadi sorotan publik setelah munculnya Ghozali yang meraup Rp1,5 miliar dari penjualan swafoto. Dia mengunggah 933 foto yang diambil setiap hari selama 5 tahun di OpenSea dengan nama Ghozali Everyday.

Perolehan nilai yang fantastis itu membuat Ghozali sempat menjadi trending pada media sosial Twitter. Ghozali dan NFT juga menjadi headline yang menghiasi halaman muka berbagai media massa. Bermunculan pula konten baik pada kanal Youtube maupun platform lain yang membahas NFT.

Lantas, apa itu NFT?

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

NFT merupakan singkatan dari non-fungible token. Berdasarkan Cambridge Dictionary, fungible berarti barang yang dapat diganti atau ditukar dengan barang lain yang memiliki jenis dan nilai serupa. Contohnya seperti uang kertas, emas, dan cryptocurrency. Anda dapat menukarkan uang senilai Rp100.000 dengan dua lembar uang Rp50.000, karena keduanya memiliki nilai yang sama.

Sebaliknya, non-fungible berarti barang yang tidak bisa ditukar dengan barang lain yang sejenis. Contohnya seperti karya seni lukis dan patung. Karya seni itu memiliki keunikan dan subjektivitas yang tidak dapat digantikan. Misalnya, hanya ada satu lukisan Monalisa yang asli di dunia.

Sementara itu, makna token dalam NFT semacam kontrak atau sertifikat. Sertifikat itu dapat memvalidasi pemilik dari aset NFT serta memberikan akses keuntungan atas kepemilikan sertifikat. Misalnya, atas sertifikat tersebut pemilik dapat memperoleh keuntungan dengan menjual aset, memperoleh royalti, atau mendapat akses ke komunitas eksklusif.

Baca Juga: Apa Itu Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi?

Catatan kepemilikan atas sertifikat tersebut disimpan dalam sistem yang disebut blockchain. Secara ringkas, blockchain adalah pusat data terdistribusi atau terdesentralisasi yang dibagikan pada setiap titik yang ada pada jaringan komputer.

Sebagai pusat data, blockchain berisi beragam informasi dalam format digital. Informasi yang termuat di dalamnya tergantung pada jenis penggunaan blockchain. Misalnya, pada NFT, informasi yang dimuat terkait dengan pencipta, harga, dan histori kepemilikannya.

Secara lebih sederhana, mengutip laman Forbes, NFT adalah sebuah aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti lukisan, musik, item dalam game, hingga video pendek. NFT diperjual belikan secara online dan untuk memperoleh NFT harus menukarkannya dengan mata uang kripto (cryptocurrency).

Baca Juga: Apa Beda NIK sebagai NPWP, NPWP 16 Digit, dan NITKU?

Adapun sebagian besar NFT diperdagangkan di marketplace OpenSea dengan menggunakan ether (ETH), yaitu koin buatan Ethereum. Adapun mata uang kripto seperti ETH tersebut nantinya dapat dikonversikan ke dalam mata uang rupiah.

Kendati sudah ada sejak 2014, NFT kini makin booming karena dianggap sebagai metode praktis untuk membeli dan menjual karya seni digital. Namun, kehadiran NFT menimbulkan tantangan tersendiri dari sisi pemajakannya.

Pasalnya, sampai saat ini pemerintah memang belum menerbitkan ketentuan khusus mengenai perlakuan pajak atas aset digital, termasuk NFT. Dalam lanskap global, pembicaraan tentang pemajakan mata uang virtual juga menjadi perbincangan hangat. OCED pun telah merilis publikasi bertajuk Taxing Virtual Currencies: An Overview of Tax Treatments and Emerging Tax Policy Issues. (kaw)

Baca Juga: Apa Itu 4 Pilar SAK di Indonesia?

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kamus, kamus pajak, kamus ekonomi digital, NFT, aset kripto, aset digital, cryptocurrency

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 24 Mei 2024 | 13:00 WIB
KAMUS PAJAK

Apa Itu Penggantian dalam Dasar Pengenaan Pajak PPN?

Senin, 20 Mei 2024 | 18:30 WIB
KAMUS PAJAK

Update 2024: Apa Itu Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN)?

Jum'at, 17 Mei 2024 | 17:00 WIB
KAMUS CUKAI

Apa Itu Dokumen CK-1 dalam Konteks Percukaian?

Jum'at, 17 Mei 2024 | 16:30 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Setoran Pajak Kripto Tembus Rp689 Miliar dalam 2 Tahun Terakhir

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya