Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

BI: RI Tak Sendirian Alami Gejolak Nilai Tukar

A+
A-
0
A+
A-
0
BI: RI Tak Sendirian Alami Gejolak Nilai Tukar

JAKARTA, DDTCNews – Dalam satu pekan belakangan nilai tukar rupiah terus mengalami depresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Bank Indonesia (BI) menyebut gejolak nilai tukar tidak hanya dialami oleh Indonesia tapi juga negara lain di seluruh dunia.

"Kalau rupiah ini kan lebih banyak faktor eksternal. Kita lihat nilai tukar dolar juga menguat terhadap seluruh dunia baik terhadap mata uang major country maupun emerging," kata Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Rahmatullah, Senin (23/4).

Menurutnya, membaiknya ekonomi AS pasca reformasi pajak memberikan tekanan terhadap nilai tukar seluruh mata uang utama dunia. Terlebih adanya kemungkinan bank sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan lebih dari tiga kali selama 2018.

Baca Juga: Dorong Penempatan DHE SDA dengan Insentif Pajak, Begini Realisasinya

"Data ekonomi AS yang terus bagus dengan data inflasi yang kemungkinan akan mencapai target. Jadi itu buat nilai tukar menguat terhadap nilai mata uang utama dan emerging, serta yield-nya US Treasury juga mendekati naik tinggi di angka 3%," paparnya.

Dia meyakinkan pelaku pasar bahwa dari sisi domestik kondisi ekonomi dalam keadaan yang baik. Rupiah menurutnya punya kesempatan untuk melakukan rebound dalam beberapa waktu ke depan melihat situasi fluktuasi nilai tukar yang terjadi sejak awal tahun 2018.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan depresiasi nilai tukar rupiah masih lebih baik dibandingkan negara emerging market lainnya seperti Turki dan Filipina yang nilai tukarnya jatuh lebih dalam daripada rupiah.

Baca Juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan sebesar 6,25 Persen

"Misal peso Filipina yang negatif 4%, Thai bath -4%. Indonesia hanya negatif 2% depresiasinya. Malaysia itu sampai 3%, India -3%, Turki -6%. Jadi masih banyak yang lebih parah dari kita. Kita paham ada gejolak ini tapi kita minta semua untuk bersama sama menjaga rupiah kita," terang Agusman.

Seperti yang diketahui, kurs rupiah terhadap dolar AS makin melemah dan pada Senin (23/4) sore ini mendekati Rp14.000. Data yang dikutip dari laman kutsdollar.net pada pukul 16.00 WIB posisi nilai tukar rupiah terhadap US$ sudah berada di angka Rp13.973. (Amu)

Baca Juga: Ada Efek Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Naik Jadi US$139 Miliar

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : bank indonesia, nilai rupiah, the fed

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 17 Maret 2024 | 15:30 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Penuhi Kebutuhan Tukar Uang saat Ramadan, BI Siapkan Rp 197 Triliun

Jum'at, 15 Maret 2024 | 14:45 WIB
KINERJA MONETER

Utang Luar Negeri Indonesia Menyusut Tipis Jadi 405,7 Miliar Dolar AS

Kamis, 07 Maret 2024 | 14:00 WIB
KEBIJAKAN MONETER

Cadangan Devisa Turun Jadi US$ 144 Miliar, Begini Penjelasan BI

Minggu, 25 Februari 2024 | 10:30 WIB
PENEGAKAN HUKUM

Tak Patuhi Ketentuan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor 9 Perusahaan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya