Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Buat Bukti Potong PPh selain Pasal 21 Wajib Pakai e-Bupot Unifikasi

A+
A-
5
A+
A-
5
Buat Bukti Potong PPh selain Pasal 21 Wajib Pakai e-Bupot Unifikasi

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tambora mengadakan kelas pajak dengan tema e-bupot unifikasi secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting yang diikuti lebih dari 65 wajib pajak terdaftar pada 4 Oktober 2022.

Fungsional Penyuluh Pajak dari KPP Pratama Jakarta Tambora Muhammad Fuad Hasan mengatakan aplikasi e-bupot unifikasi untuk memudahkan wajib pajak membuat bukti potong dan melaksanakan kewajiban pelaporan SPT masa PPh unifikasi.

“Jadi, kita menerapkan prinsip one stop application, yaitu satu aplikasi untuk semua proses bisnis pelaporan SPT masa PPh, mulai dari pembuatan bukti potong, pembuatan billing, sampai dengan pelaporan SPT masa PPh,” katanya dikutip dari laman DJP, Minggu (30/10/2022).

Baca Juga: Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Fuad menjelaskan aplikasi e-bupot unifikasi wajib digunakan oleh wajib pajak mulai masa April 2022 untuk seluruh pemotongan/pemungutan PPh selain PPh Pasal 21. Adapun aplikasi e-bupot unifikasi dapat diakses melalui DJP Online.

Setelah pemaparan e-bupot Unifikasi, lanjutnya, DJP juga memberikan simulasi penggunaan aplikasi e-bupot unifikasi. Dia juga mengingatkan wajib pajak untuk mengaktifkan fitur e-bupot unifikasi terlebih dahulu di DJP Online.

“Jika menu e-bupot unifikasi belum ada pada akun wajib pajak maka Bapak/Ibu dapat melakukan aktivasi fitur e-bupot unifikasi terlebih dahulu pada menu profil. Setelah itu memilih menu Lapor, Prapelaporan, dan pilih e-bupot unifikasi,” tuturnya.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Selain e-bupot unifikasi, KPP Pratama Jakarta Tambora juga mengimbau wajib pajak untuk segera melakukan pemutakhiran data mandiri. Apabila wajib pajak membutuhkan konsultasi, KPP siap untuk membantu.

“Apabila masih ada yang ingin ditanyakan, baik terkait dengan aplikasi e-bupot, validasi NIK atau yang lainnya, silakan menghubungi nomor layanan dan email KPP Pratama Jakarta Tambora,” sebut Fungsional Asisten Penyuluh Pajak KPP Pratama Jakarta Tambora Chandra Laksana. (rig)

Baca Juga: Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kpp pratama jakarta tambora, e-bupot unifikasi, bukti potong, pph pasal 21, pajak, daerah

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 07 Juli 2024 | 13:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Terima Dana Sponsorship Kena Pajak Penghasilan? Begini Ketentuannya

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:00 WIB
KABUPATEN JEMBER

Ada Kenaikan NJOP, Target Penerimaan PBB-P2 Tahun Ini Tidak Berubah

Minggu, 07 Juli 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Pelaku Usaha Kesehatan Perlu Didorong Manfaatkan Supertax Deduction

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:00 WIB
PAJAK PENGHASILAN

Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?

Senin, 08 Juli 2024 | 14:11 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Coretax DJP: 360 Derajat, Wajib Pajak Dapat Dilihat dari Berbagai Sisi

Senin, 08 Juli 2024 | 14:00 WIB
KEPATUHAN PAJAK

Jualan Online-Reseller, Hitung Pajak Pakai Pembukuan atau Pencatatan?

Senin, 08 Juli 2024 | 13:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Tidak Padankan NIK Jadi NPWP, Status NPWP Berubah Jadi Non-Aktif?