Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Darmin: Pengaruh Bunga The Fed Cuma Sementara

A+
A-
0
A+
A-
0
Darmin: Pengaruh Bunga The Fed Cuma Sementara

JAKARTA, DDTCNews – Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps), dari 0,75% ke 1%. Kenaikan tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir dan ketiga kalinya sejak krisis finansial yang melanda Negeri Paman Sam pada 2008.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan kenaikan suku bunga acuan tidak akan lama berpengaruh kepada kondisi perekonomian Indonesia. Sebab menurutnya, perekonomian Indonesia masih dalam keadaan yang cukup baik.

"Tentu saja, ada pengaruhnya. Tapi, kami tidak memperhitungakan terlalu lama, sementara saja. Kalau 0,25, naiknya tidak besar, selama ekonomi kita baik-baik saja," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (16/3).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Meski dampak kenaikan Fed rate diprediksi tak besar, Darmin memastikan, pemerintah akan terus menjaga kondisi perekonomian nasional. Ia menilai, masih banyak pekerjaan rumah para menteri ekonomi Kabinet Kerja di tahun ini.

Sebut saja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dibidik mampu tumbuh dikisaran 5,1%, memanaskan kembali sejumlah roda industri dalam negeri, hingga menjaga pasokan dan harga komoditas agar tak terus mengerek laju inflasi yang ditargetkan tak melampaui 4%.

Selain itu, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) berikutnya diperkirakan terjadi pada bulan Juli 2017 dan bulan Desember 2017.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Kenaikan FFR ini bisa membawa dampak bagi negara-negara yang perekonomian dan pasarnya sangat terkait langsung dengan Amerika Serikat, termasuk Indonesia.

Pasalnya, The Fed masih menjadi bank sentral paling penting di dunia dan menjadi tolok ukur bagi suku bunga di setiap aset finansial yang lain. (Amu)

Baca Juga: PMK Baru! Aturan Soal Pembebasan Bea Masuk untuk Impor Bibit dan Benih

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kurs, BI, the fed, kebijakan makro

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 26 Juni 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Impor Melonjak, Pemerintah Selidiki Perpanjangan Safeguard Impor Ubin

Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS dan Mayoritas Negara

Selasa, 25 Juni 2024 | 23:43 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Hotel Sediakan Jasa Biro Perjalanan Wisata, Kena Pajak PPN atau PBJT?

Selasa, 25 Juni 2024 | 19:00 WIB
REFORMASI BIROKRASI

RPP Disusun, Pengembangan Kompetensi ASN Bakal Berbasis Pemagangan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya