Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Di Bawah Target, Defisit APBN 2023 Ditaksir 2,28% PDB Saat Tutup Buku

A+
A-
0
A+
A-
0
Di Bawah Target, Defisit APBN 2023 Ditaksir 2,28% PDB Saat Tutup Buku

KRL Commuter Line melintas dengan latar belakang gedung bertingkat di Pejompongan, Jakarta, Selasa (27/6/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus sebesar Rp204,3 triliun hingga Mei 2023. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memproyeksikan defisit APBN 2023 hanya akan senilai Rp486,4 triliun atau 2,28% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi defisit akan lebih kecil karena kinerja penerimaan negara diprediksi mampu melampaui target. Pada semester I/2023, APBN juga masih mencatatkan surplus Rp152,3 triliun atau 0,72% PDB.

"Defisit [pada akhir tahun] dapat ditekan menjadi Rp486,4 triliun (2,28% PDB)," katanya melalui Instagram @smindrawati, dikutip pada Selasa (4/7/2023).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Proyeksi defisit sebesar 2,28% PDB ini lebih kecil dari yang direncanakan pemerintah pada UU APBN 2023. Pada APBN 2023, pemerintah merancang defisit senilai Rp598,2 triliun atau setara dengan 2,84% PDB.

Sri Mulyani memaparkan penerimaan negara pada saat tutup buku diestimasi mencapai Rp2.637,2 triliun atau 107,1% target. Kemudian, belanja negara diperkirakan mencapai Rp3.123,7 triliun atau 102% dari yang direncanakan.

Di sisi lain, pembiayaan utang juga diproyeksi mampu turun 41,6% atau berkurang Rp289,9 triliun dari target.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Dia menyebut APBN pada semester I/2023 masih mengalami surplus karena realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.407,9 triliun, sedangkan belanja negara tercatat senilai Rp1.254,7 triliun. Keseimbangan primer juga surplus Rp368,2 triliun.

Pendapatan negara yang telah mencapai Rp1.407,9 triliun ini setara 57,2% dari target. Kinerja pendapatan negara tersebut juga tumbuh 5,4%.

Pendapatan negara ini utamanya ditopang oleh penerimaan perpajakan. Penerimaan perpajakan tercatat senilai Rp1.105,6 triliun, yang terdiri atas penerimaan pajak Rp970,2 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp135,4 triliun. Sementara itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp302,1 triliun.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Sedangkan dari sisi belanja, realisasinya yang senilai Rp1.254,7 triliun setara 41% dari pagu. Angka ini terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp891,6 triliun dan sisanya belanja transfer ke daerah.

Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan terus menggunakan APBN 2023 sebagai instrumen untuk melindungi rakyat dan ekonomi. Meski demikian, pemerintah juga tetap berupaya mengelola APBN secara hati-hati agar berkelanjutan.

"APBN juga makin sehat dan sustainable. Itu prestasi yang tidak mudah pada saat banyak negara mengalami krisis ekonomi dan kesulitan keuangan negara/utang," ujarnya. (sap)

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : APBN, defisit, surplus, belanja pemerintah, penerimaan negara, belanja subsidi, belanja pajak, Sri Mulyani

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 02 Juli 2024 | 09:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Ajukan PMN Rp6,1 Triliun untuk 4 BUMN dan Bank Tanah

Senin, 01 Juli 2024 | 09:00 WIB
APBN 2024

Akhir Mei 2024, Posisi Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 Triliun

Sabtu, 29 Juni 2024 | 12:45 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Realisasi Anggaran Masih Minim, Sri Mulyani Harap IKN Siap Tepat Waktu

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya