Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Dibantu IMF, Otoritas Ini Bikin Laporan Belanja Perpajakan Perdana

A+
A-
0
A+
A-
0
Dibantu IMF, Otoritas Ini Bikin Laporan Belanja Perpajakan Perdana

Ilustrasi.

KAIRO, DDTCNews - Kementerian Keuangan Mesir tengah menyiapkan laporan belanja perpajakan pertamanya pada tahun ini.

Wakil Menteri Keuangan Ahmed Kouchouk mengatakan penyusunan laporan belanja perpajakan diperlukan untuk menetapkan strategi kebijakan penerimaan jangka menengah dan mengoptimalkan penerimaan pajak.

"Laporan diperlukan agar masyarakat mengetahui seberapa banyak jumlah pajak yang tidak dipungut oleh negara," katanya, dikutip pada Kamis (5/10/2023).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Kouchouk menuturkan laporan belanja perpajakan bakal memerinci barang dan jenis penghasilan yang dikecualikan dari pajak. Selain itu, laporan tersebut juga akan memuat siapa yang mendapatkan manfaat dari pengecualian tersebut.

Menurutnya, laporan belanja perpajakan akan menjadi landasan bagi pemerintah untuk mengevaluasi pengecualian pajak yang selama ini berlaku sekaligus untuk memperluas basis pajak.

Lebih lanjut, Mesir mendapatkan bantuan dari International Monetary Fund (IMF) untuk menyusun laporan belanja perpajakan dan strategi kebijakan penerimaan jangka menengah.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Menurut Kouchouk, IMF telah membantu Mesir meningkatkan transparansi pajak dan mendorong reformasi institusi untuk meningkatkan penerimaan.

Sementara itu, Direktur Departemen Fiskal IMF Vitor Gaspar menilai strategi kebijakan penerimaan jangka menengah memang diperlukan guna menyinkronkan target penerimaan dan kebutuhan belanja anggaran.

Menurut IMF, reformasi sistem perpajakan di negara berkembang berpotensi memberikan tambahan penerimaan pajak sebesar 9% dari PDB. Reformasi yang diperlukan antara lain penguatan desain kebijakan pajak serta penghapusan kebijakan belanja perpajakan yang tidak efektif. (rig)

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : mesir, pajak, pajak internasional, laporan belanja perpajakan, strategi jangka menengah, penerimaan pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya