Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Duh, OECD Sebut Agresi Rusia Bisa Bikin Inflasi Global Naik 2,5 Persen

A+
A-
0
A+
A-
0
Duh, OECD Sebut Agresi Rusia Bisa Bikin Inflasi Global Naik 2,5 Persen

Kantor Pusat OECD di Paris, Prancis. (foto: oecd.org)

PARIS, DDTCNews - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan agresi Rusia ke Ukraina akan berdampak terhadap kenaikan inflasi global sebesar 2,5% dari proyeksi awal.

Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann mengatakan sepertiga ekspor gandum global berasal dari Rusia dan Ukraina. Tak hanya itu, sambungnya, kedua negara juga memiliki peran besar dalam produksi pupuk dan baja.

"Tekanan pasokan komoditas akibat perang bakal memperburuk gangguan rantai pasok yang terjadi akibat pandemi. Ini kemungkinan akan membebani konsumen dan bisnis untuk beberapa waktu mendatang," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Disrupsi pada pasokan gandum dan pupuk berpotensi meningkatkan kerawanan ketersediaan pangan di seluruh dunia. Sementara itu, kenaikan harga baja akan menimbulkan dampak besar pada berbagai industri, seperti penerbangan, otomotif, dan chip manufacturing.

Tak hanya dominan menyuplai gandum dan baja, Rusia juga memiliki peran penting dalam suplai migas global. Sekitar 16% gas dan 11% minyak global selama ini disuplai oleh Rusia. Adapun Eropa menjadi benua yang amat bergantung pada suplai migas dari Rusia.

"Uni Eropa amat bergantung pada Rusia dalam memenuhi kebutuhan energi. Sekitar 27% minyak mentah dan 41% gas diimpor dari Rusia," ujar Cormann.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Bila perang berlanjut, kenaikan harga akan berdampak terhadap rumah tangga serta menimbulkan disrupsi terhadap produksi barang dan jasa secara global.

Oleh karena itu, OECD mendorong negara-negara Eropa untuk melakukan evaluasi kebijakan agar terlepas dari ketergantungan terhadap Rusia dalam pemenuhan kebutuhan energi domestik.

Semetnara itu, dampak ekonomi yang timbul bagi negara-negara Asia dan Amerika cenderung lebih minim. Meski demikian, negara-negara Asia dan Amerika tetap berpotensi menghadapi ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi dan lonjakan harga.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Secara umum, OECD mendorong setiap yurisdiksi untuk mengeluarkan kebijakan moneter yang dapat menjaga ekspektasi inflasi dan stabilitas pasar keuangan. Bantuan langsung tunai untuk rumah tangga rentan direkomendasikan agar dampak kenaikan harga energi dapat diminimalisasi. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : oecd, inflasi global, agresi rusia, ukraina, ekonomi global, pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya