Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Filipina Gelar Karpet Merah untuk Investasi Kendaraan Listrik

A+
A-
0
A+
A-
0
Filipina Gelar Karpet Merah untuk Investasi Kendaraan Listrik

ILUSTRASI. Pekerja memperbiki sepeda listrik di dealer Pratama motor, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (4/9/2023). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nym.

MANILA, DDTCNews - Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr meminta sektor swasta agar berinvestasi dan mengembangkan kendaraan listrik di negaranya.

Marcos mengatakan pemerintah ingin menjadikan Filipina sebagai bagian dari rantai global kendaraan listrik. Pemerintah pun siap memberikan insentif fiskal yang menarik bagi investor di bidang kendaraan listrik.

"Berjuanglah bersama kami untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang lebih ramah lingkungan," katanya, dikutip pada Selasa (17/10/2023).

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Warga Kota Bekasi, Ada Diskon Pajak PBB-P2 hingga 10%

Marcos mengatakan insentif fiskal yang akan diberikan pemerintah antara lain tax holiday serta pembebasan bea masuk atas barang modal, bahan baku, dan suku cadang yang digunakan dalam kendaraan listrik.

Dia menjelaskan pemerintah menargetkan peningkatan pangsa pasar kendaraan listrik menjadi 10% atau bahkan 50% pada 2040. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan kendaraan listrik, pasokannya harus dipenuhi oleh pelaku industri di dalam negeri.

Marcos juga berpandangan transisi menuju penggunaan kendaraan listrik juga menjadi bagian dari upaya pemerintah merealisasikan komitmen penurunan emisi karbon. Berdasarkan Paris Agreement, Filipina berjanji menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 75% pada 2020 hingga 2030 di bidang pertanian, limbah, industri, transportasi, dan energi.

Baca Juga: PMK Baru! Aturan Soal Pembebasan Bea Masuk untuk Impor Bibit dan Benih

Hingga akhir 2023, Filipina hanya memiliki sekitar 8.800 kendaraan listrik di negaranya. Pemerintah pun berupaya meningkatkan penggunaan kendaraan listrik secara bertahap melalui program modernisasi transportasi publik.

Marcos menyebut sejauh saat ini sudah ada hampir 400 unit kendaraan umum listrik yang melayani 29 rute nasional.

"Kami akan sangat menyambut Anda untuk membantu kami mewujudkan peningkatan penggunaan kendaraan listrik," ujarnya dilansir pna.gov.ph. (sap)

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pajak internasional, kendaraan listrik, insentif fiskal, insentif pajak, mobil listrik, Filipina

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 30 Juni 2024 | 09:30 WIB
THAILAND

Semua Barang Impor di Thailand Dipungut PPN Mulai 5 Juli 2024

Minggu, 30 Juni 2024 | 08:00 WIB
PMK 7/2024

Diskon PPN Rumah DTP Turun Jadi 50 Persen, Berlaku Mulai Juli 2024

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:15 WIB
VIETNAM

Vietnam Bakal Pangkas Tarif Pajak untuk UMKM, Ini Tujuannya

Jum'at, 28 Juni 2024 | 11:00 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

5 Fasilitas Pajak PBB-P2 Jakarta pada 2024

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya