Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Google: Konsensus Global Ciptakan Kepastian Bagi Ekonomi Digital

A+
A-
0
A+
A-
0
Google: Konsensus Global Ciptakan Kepastian Bagi Ekonomi Digital

Government Affairs and Public Policy Google Indonesia Danny Ardianto. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Google berkomitmen mendukung tercapainya konsensus atas Pilar 1: Unified Approach dan Pilar 2: Global Anti Base Erosion (GloBE) oleh yurisdiksi-yurisdiksi anggota Inclusive Framework.

Government Affairs and Public Policy Google Indonesia Danny Ardianto mengatakan tercapainya konsensus 137 yurisdiksi anggota Inclusive Framework merupakan capaian besar yang bakal menciptakan kepastian bagi perusahaan digital.

"Kepastian, prediktabilitas jangka panjang, dan multilateralisme adalah prinsip penting yang patut disyukuri dan bahkan patut kita rayakan," ujar Danny, Senin (15/11/2021).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Kepastian yang timbul berkat konsensus akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Merujuk pada laporan berjudul SEA e-Conomy Research 2021 yang dipublikasikan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, jumlah konsumen digital baru di Indonesia sejak awal pandemi hingga semester I/2021 mencapai 21 juta orang.

Sebanyak 99% dari pendatang baru tersebut diproyeksikan akan terus menggunakan layanan digital yang mereka gunakan ketika pandemi usai nanti.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

"Semua akan digital pada waktunya. Ini sudah diprediksi OECD sejak 2012, nantinya ekonomi digital akan menjadi 'ekonomi'," ujar Danny.

Meski Indonesia saat ini masih menjadi negara pasar bagi perusahaan digital, khususnya perusahaan digital luar negeri, kepastian bagi perusahaan digital akan turut berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia ke depan.

Perkembangan ekonomi digital yang masif tercermin pada bertambahnya jumlah unicorn Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

"Unicorn Indonesia pada 2 tahun yang lalu ada 5 [unicorn] sekarang ada 8. Banyak startup Indonesia yang mengembangkan bisnisnya di luar Indonesia," ujar Danny. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : konsensus pajak global, ekonomi digital, pajak internasional, pajak digital, pajak minimum global, PPh badan, Google

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya