Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ini Langkah DJP Tekan Tumpukan Sengketa di Pengadilan Pajak

A+
A-
5
A+
A-
5
Ini Langkah DJP Tekan Tumpukan Sengketa di Pengadilan Pajak

Ilustrasi gedung DJP. 

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak melakukan upaya untuk meminimalisasi jumlah sengketa yang menumpuk di Pengadilan Pajak. Hal ini menjadi bahasan beberapa media nasional pada hari ini, Rabu (13/2/2019).

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak (DJP) Hestu Yoga Saksama mengatakan institusinya terus melakukan perbaikan kualitas pemeriksaan terhadap wajib pajak (WP). Hal ini dinilai akan berdampak pada upaya menekan munculnya sengketa.

Selain itu, DJP berkomitmen untuk selalu memberikan kesempatan bagi WP melakukan review atas hasil pemeriksaan yang disodorkan oleh petugas pajak. Ketentuan ini memang sudah berjalan, tapi DJP akan terus memperkuat mekanisme itu dengan perbaikan administrasi pemeriksaa, bimbingan teknis pemeriksaan, review, dan peer review.

Baca Juga: Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

“Dengan pemberian kesempatan melihat review hingga ke level kantor wilayah, surat ketetapan pajak (SKP) yang diterbitkan memiliki kualitas yang lebih baik,” kata Yoga.

Seperti diketahui, berdasarkan data Pengadilan Pajak, total sengketa pajak baik dengan DJP, Ditjen Bea dan Cukai (DJBC), maupun pemerintah daerah pada 2018 tercatat sebanyak 11.436 kasus. Dari jumlah tersebut, sengketa yang menyangkut DJP tercatat paling banyak yakni 7.813 kasus. Sisanya, DJBC sebanyak 3.574 dan pemda 49 sengketa.

Beberapa media juga menyoroti adanya peningkatan impor transaksi e-commerce yang tercermin dari penerimaan bea masuk. DJBC mencatat bea masuk pada awal tahun ini tercatat senilai Rp127 miliar. Angka ini lebih tinggi dari rerata bulanan pada tahun lalu senilai Rp99,2 miliar.

Baca Juga: Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Terkait dengan DJBC, beberapa media nasional juga memberikan informasi terkait penyederhanaan prosedur ekspor kendaraan bermotor utuh (completely built up/CBU) melalui Peraturan Dirjen Bea dan Cukai No. PER-01/BC/2019.

Berikut ulasan berita selengkapnya.

  • Perbaikan Kualitas Penerbitan SKP dengan Data Perbankan

DJP mengaku akan melakukan perbaikan kualitas penerbitan SKP melalui data-data yang tepat agar dapat menekan tumpukan sengketa di Pengadilan Pajak. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan DJP Irawan mengatakan salah satu data yang bisa dimanfaatkan adalah data perbankan.

Baca Juga: Sudah 7 Layanan Resmi Pakai NIK sebagai NPWP, Siap-Siap Bertambah!

“Upayanya adalah dengan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan pajak. Salah satunya dengan memanfaatkan data yang valid dari pihak ketiga, misalnya perbankan,” katanya.

  • Kualitas Hasil Pemeriksaan Masih Rendah

Ketua Komite Pengawas Perpajakan Gunadi mengatakan penyebab menumpuknya sengketa memang ada pada data dan fakta. Ini berimplikasi pada kualitas hasil pemeriksaan yang masih rendah. Dengan demikian, perbaikan dari sisi pemeriksaan memang paling krusial.

  • Intensitas Impor Barang E-Commerce Naik

Kepala Subdirektorat Jenderal Humas DJBC Deni Surjantoro mengatakan sebagian besar barang yang diimpor melalui e-commerce adalah consumer goods, pakaian, alas kaki, dan kosmetik. Performa awal tahun ini menjadi sinyal baik untuk pengamanan target total bea masuk 2019 senilai Rp38,89 triliun.

Baca Juga: Sengketa PPh Pasal 26 atas Jasa Luar Negeri

“Impor barang e-commerce bukan besar nilainya melainkan frekuensinya yang sering,” katanya.

  • Efek PMK-210/2018

Kenaikan impor transaksi e-commerce pada awal tahun juga disinyalir merupakan efek akan diimplementasikannya beleid perlakuan pajak untuk transaksi e-commerce yakni PMK 210/2018. Seperti diketahui, implementasi dari aturan ini akan mulai dilakukan pada 1 April 2019.

  • Efisiensi Rp750.000 per Unit CBU

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengestimasi penyederhanaan prosedur ekspor CBU melalui Peraturan Dirjen Bea dan Cukai No. PER-01/BC/2019 akan mampu menurunkan average stock level manufaktur mobil hingga 36%. Hal ini membuat efisiensi dari sisi biaya penumpukan gudang dan jasa trucking.

Baca Juga: Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

“Dengan mekanisme ini, biaya logistik dari storage dan handling mobil ekpor akan turun Rp600.000 per unit. Biaya truk bisa dihemat Rp150.000 per mobil yang diangkut. Total efisiensinya bisa mencapai Rp750.000 per unit mobil,” jelas Sri Mulyani.

  • Sri Mulyani Siap Kaji Ulang PPN Avtur

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan melakukan kajian terkait pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) 10% atas pembelian bahan bakar avtur oleh maskapai penerbangan. Relaksasi menjadi salah satu opsi jika dibutuhkan untuk menciptakan kesetaraan dengan negara Asean.

“Kalau sifatnya terkait level playing field, kita siap membandingkan dengan negara lain, seperti Singapura dan Malaysia. Kalautreatment dari PPN bisa disamakan ya kita samakan,” jelasnya. (kaw)

Baca Juga: Pemeriksaan WP Atas Data Konkret Tidak Bisa Diajukan Quality Assurance

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : berita pajak hari ini, berita pajak, sengketa pajak, pengadilan pajak, pemeriksaan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 25 Juni 2024 | 08:42 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Soal Pajak, Tim Prabowo-Gibran Dalami Rencana Tarif PPN 12%

Senin, 24 Juni 2024 | 13:30 WIB
KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

Konfirmasi Data Pengusaha Sawit, Petugas Pajak Lakukan Pemeriksaan

Senin, 24 Juni 2024 | 08:45 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Pekan Depan Implementasi Penuh NIK Jadi NPWP, Ini Pesan DJP untuk WP

Sabtu, 22 Juni 2024 | 10:15 WIB
BERITA PAJAK SEPEKAN

Ingat! NPWP Cabang Cuma Berlaku Sampai Juni, Bareng Integrasi NIK-NPWP

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya