Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Insentif Fiskal untuk Impor Vaksin Covid-19 Tembus Rp8,94 Triliun

A+
A-
2
A+
A-
2
Insentif Fiskal untuk Impor Vaksin Covid-19 Tembus Rp8,94 Triliun

Ilustrasi. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada seorang penumpang bus saat vaksinasi massal di Terminal Tipe A Mengwi, Badung, Bali, Senin (25/2/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah telah memberikan insentif fiskal berupa pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) atas impor vaksin Covid-19 sejumlah Rp8,94 triliun sampai dengan Maret 2022.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Ditjen Bea Cukai (DJBC) Hatta Wardhana mengatakan insentif fiskal yang diberikan pemerintah sejak November 2020 merupakan bentuk dukungan terhadap penanganan pandemi Covid-19 di dalam negeri.

"Melalui pemberian insentif ini, biaya impor berkurang sehingga dapat dialihkan untuk meningkatkan suplai kebutuhan lainnya. Harapannya berdampak pada pemulihan ekonomi nasional," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (25/4/2022).

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Hatta menuturkan DJBC memfasilitasi impor vaksin Covid-19 sebanyak 506,6 juta dosis sepanjang periode November 2020 - Maret 2022. Angka itu terdiri atas 153,90 juta dosis bulk dan 349,59 juta dosis jadi dengan nilai impor mencapai Rp47,40 triliun.

Dia menjelaskan DJBC memiliki fungsi sebagai trade facilitator yang dapat berkontribusi dalam membantu pemerintah menangani pandemi. Untuk itu, berbagai fasilitas, inovasi, dan kemudahan pelayanan diberikan DJBC sehingga pandemi Covid-19 dapat segera terselesaikan.

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 188/2020 telah mengatur pemberian insentif perpajakan atas impor vaksin untuk mendukung program vaksinasi dan mencapai kekebalan komunal.

Baca Juga: Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Dalam hal ini, insentif yang diberikan pemerintah meliputi pembebasan bea masuk dan/atau cukai, PPN dan PPnBM tidak dipungut, serta dibebaskan dari PPh 22 atas impor vaksin.

Pemerintah juga membebaskan bea masuk atas impor barang-barang kebutuhan penanganan Covid-19 melalui PMK 92/2021. Insentif tersebut diberikan untuk memenuhi tingginya kebutuhan masyarakat terhadap alat kesehatan.

DJBC juga mempercepat pelayanan impor barang penanganan Covid-19 melalui peluncuran aplikasi perizinan. Misal, portal Perizinan Tanggap Darurat yang dibangun DJBC bersama dengan Lembaga National Single Window (LNSW) untuk memudahkan pengguna fasilitas mengajukan permohonan pembebasan bea masuk.

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

"DJBC sendiri telah membangun Sistem Aplikasi Tanggap Covid, sebuah aplikasi berbasis web untuk pelayanan penerbitan Surat Keputusan Menteri Keuangan (SKMK) pembebasan bea masuk dan bea masuk ditanggung pemerintah," ujar Hatta. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ditjen bea cukai, bea masuk, PDRI, vaksin covid-19, insentif fiskal, DJBC, pajak, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 10:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Minggu, 07 Juli 2024 | 17:30 WIB
IBU KOTA NUSANTARA

Jokowi Klaim IKN Bakal Dukung Sektor Pertanian Daerah Sekitarnya

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:00 WIB
PAJAK PENGHASILAN

Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?