Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Jokowi: Kita Berdoa APBN Tetap Kuat Beri Subsidi BBM

A+
A-
1
A+
A-
1
Jokowi: Kita Berdoa APBN Tetap Kuat Beri Subsidi BBM

Presiden Jokowi. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap APBN tetap memiliki kemampuan untuk memberikan subsidi di tengah kenaikan harga minyak dunia.

Jokowi mengatakan kenaikan harga minyak telah berdampak pada berbagai harga kebutuhan masyarakat, terutama bahan bakar minyak (BBM). Dalam hal ini, pemerintah harus menambah alokasi subsidi pada APBN untuk menjaga BBM tetap terjangkau bagi masyarakat.

"Ini kita masih kuat dan kita berdoa supaya APBN tetap masih kuat memberi subsidi [BBM]," katanya, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga: Belanja Bengkak, Defisit APBN 2024 Diperkirakan Naik Jadi 2,7% PDB

Jokowi mengatakan harga minyak mentah dunia yang pada situasi normal berkisar US$60 per barel, kini telah naik menjadi US$110 hingga US$120 per barel. Di negara lain, kondisi itu menyebabkan menaikkan harga BBM di banyak negara di dunia.

Misalnya di Jerman dan Singapura, harga BBM sudah menyentuh level Rp31.000 per liter, sedangkan di Thailand sudah Rp20.000. Adapun di Indonesia, harga BBM bersubsidi jenis Pertalite masih dipatok senilai Rp7.650 karena ada subsidi.

Menurut Jokowi, harga Pertalite tersebut akan tergantung pada kemampuan APBN memberikan subsidi. Apabila kenaikan harga minyak dunia terus berlanjut dan kemampuan APBN menipis, artinya harga BBM harus ikut disesuaikan.

Baca Juga: Terima LHP dari BPK, Jokowi Kembali Soroti Perizinan yang Masih Rumit

"Ingat bahwa kita itu masih impor. Separuh dari kebutuhan kita 1,5 juta barel minyak dari luar, masih impor," ujarnya.

Jokowi menambahkan dunia kini menghadapi tantangan baru berupa perang antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan kenaikan berbagai harga komoditas global, terutama energi dan pangan. Menurutnya, kondisi tersebut dapat memengaruhi kemampuan dunia untuk pulih setelah pandemi Covid-19.

Saat ini, pemerintah dan DPR telah mengubah asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) dan postur APBN 2022 dari US$63 menjadi US$100 per barel. Di sisi lain, pemerintah menambahkan anggaran subsidi BBM, elpiji, dan listrik senilai Rp74,9 triliun.

Baca Juga: Jokowi Klaim IKN Bakal Dukung Sektor Pertanian Daerah Sekitarnya

Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan belanja kompensasi harga BBM senilai Rp234 triliun dan kompensasi tarif listrik hingga Rp41 triliun. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : harga BBM, minyak mentah, minyak dunia, BBM, inflasi, bahan pokok, DPR, Rusia, Ukraina, Jokowi

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 23 Juni 2024 | 09:30 WIB
SIPRUS

Redam Inflasi, Negara Ini Perpanjang Insentif PPN 0 Persen

Sabtu, 22 Juni 2024 | 14:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jelang Musim Kering, Pemerintah Mulai Pemasangan Pompa

Sabtu, 22 Juni 2024 | 11:30 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Bantuan Pangan Beras Resmi Dilanjutkan Hingga Akhir Tahun

Jum'at, 21 Juni 2024 | 13:30 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Harga Minyak Mentah RI di RAPBN 2025 Disepakati 80-85 Dolar AS/Barel

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya