Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kemenhub di Negara Ini Usulkan Insentif Fiskal untuk Kendaraan Listrik

A+
A-
1
A+
A-
1
Kemenhub di Negara Ini Usulkan Insentif Fiskal untuk Kendaraan Listrik

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews - Kementerian Perhubungan Vietnam mengajukan usulan pemberian berbagai insentif fiskal kepada produsen dan pengguna kendaraan listrik.

Dalam pernyataan resmi, Kemenhub menyatakan proposal insentif fiskal disampaikan kepada Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha. Usulan pemberian insentif tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik.

"Kementerian mengusulkan 3 jenis kendaraan listrik yang dapat menerima insentif yakni kendaraan listrik berbasis baterai, kendaraan listrik sel bahan bakar bertenaga hidrogen, dan kendaraan listrik berbasis surya," bunyi pernyataan Kemenhub, dikutip pada Kamis (3/8/2023).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Melalui proposal ini, Kemenhub turut mengusulkan penambahan industri manufaktur dan perakitan kendaraan listrik dan produsen baterai ke dalam daftar industri yang menerima insentif investasi khusus.

Insentif yang tersedia di antaranya dalam bentuk pembebasan dan pengurangan pajak impor untuk peralatan, jalur produksi, serta impor komponen lengkap dan komponen untuk produksi dan perakitan kendaraan listrik dan baterai.

Kemenhub menjelaskan tak sedikit pengusaha yang mengusulkan perpanjangan penerapan insentif pajak konsumsi khusus sebesar 3% untuk kendaraan listrik dengan 9 kursi atau kurang setelah 28 Februari 2027.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Untuk diperhatikan, insentif tersebut hanya berlaku bagi kendaraan listrik yang diproduksi dan dirakit di dalam negeri. Tak hanya itu, pelaku usaha meminta pembebasan PPN selama 5 tahun pertama program percepatan kendaraan listrik, dan pengurangan 50% untuk 5 tahun berikutnya.

Kemudian, ada pula usulan perpanjangan insentif pembebasan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) bagi kendaraan listrik selama 5 tahun, sejak pertama kali diberikan mulai 1 Maret 2022. Sedangkan untuk 2 tahun berikutnya atau sejak 1 Maret 2027, BBNKB yang dikenakan hanya 50% dari BBNKB normal untuk kendaraan berbahan bakar bensin atau solar.

Insentif Fiskal Lainnya

Di luar perpajakan, Kemenhub pun mengusulkan agar pembeli kendaraan listrik menerima insentif sebesar US$1.000 atau sekitar Rp15 juta untuk setiap pembelian kendaraan.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Bagi pelaku industri, diusulkan pembebasan pembebasan bea masuk atas komponen dan peralatan untuk pemasangan stasiun pengisian listrik dan pembebasan pajak bumi dan bangunan (PBB) selama 5 tahun pertama, serta pengurangan tarif pajak 50% dalam 5 tahun berikutnya.

Selain itu, perusahaan juga diusulkan memperoleh pembebasan PPh badan untuk 5 tahun pertama dan pengurangan 50% untuk 5 tahun berikutnya.

Menurut Kemenhub, Vietnam saat ini hanya memiliki 2 produsen dan perakit kendaraan listrik. Meski demikian, beberapa perusahaan tercatat mulai bersiap meramaikan industri kendaraan listrik di negara tersebut.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Jumlah kendaraan listrik di Vietnam tercatat telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang 2018 hingga 2021, hanya ada 167 kendaraan listrik. Saat ini, sudah meningkat menjadi hampir 12.600 pada Juli 2023.

"Namun, kebanyakan kendaraan listrik ini adalah berupa mobil penumpang dan bus kota," bunyi proposal Kemenhub seperti dilansir vietnamplus.vn.

Sebelumnya, Perdana Menteri Pham Minh Chinh telah menyetujui program transformasi energi di sektor transportasi sebagai bagian dari upaya mencapai net zero emission pada 2050.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Melalui program tersebut, Vietnam akan mendorong produksi, perakitan, impor, dan penggunaan kendaraan listrik di jalan raya pada periode 2022 hingga 2030.

Mulai 2030, semua taksi baru diwajibkan menggunakan kendaraan listrik, sedangkan pada 2050 semua kendaraan bermotor di jalan raya akan diubah menjadi berbasis listrik. (rig)

Baca Juga: Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : vietnam, pajak, pajak internasional, kendaraan listrik, mobil listrik, insentif fiskal

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya