Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Kuasai Kursi DPR, Partai Republik Batalkan Alokasi Anggaran IRS

A+
A-
0
A+
A-
0
Kuasai Kursi DPR, Partai Republik Batalkan Alokasi Anggaran IRS

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews - DPR memutuskan untuk membatalkan rencana Presiden AS Joe Biden untuk mengalokasikan anggaran senilai US$80 miliar bagi Internal Revenue Service (IRS) selama 1 dekade ke depan.

Kebijakan yang tersebut akhirnya batal setelah Partai Republik berhasil mengambil alih mayoritas kursi di DPR AS dari Partai Demokrat melalui pemilu yang digelar pada akhir tahun lalu.

"Undang-undang ini akan membatalkan tambahan anggaran bagi IRS. Pemerintah seharusnya membantu masyarakat, bukan mengejar masyarakat," ujar Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy, dikutip pada Jumat (13/1/2023).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Tambahan anggaran bagi IRS dibatalkan melalui undang-undang yang berjudul Family and Small Business Taxpayer Protection Act.

Dalam pengambilan suara, seluruh anggota DPR dari Partai Demokrat menyatakan menolak undang-undang ini. Sebaliknya, seluruh anggota DPR dari Partai Republik menyatakan mendukung undang-undang ini.

Sebelum pengambilan suara, Congressional Budget Office (CBO) telah melaporkan pembatalan tambahan anggaran bagi IRS akan meningkatkan defisit anggaran hingga US$114 miliar.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Walau demikian, para anggota DPR dari Partai Republik tetap bersikukuh mendukung pembatalan tambahan anggaran bagi IRS tersebut.

"Tujuan penambahan anggaran IRS adalah untuk mengejar wajib pajak UMKM guna mendanai belanja ugal-ugalan yang diagendakan Partai Demokrat, belanja yang telah meningkatkan utang hingga US$31 triliun," ujar anggota DPR dari Partai Republik Jeff Duncan seperti dilansir voanews.com.

Merespons keputusan ini, Senat yang saat ini masih dikuasai oleh Partai Demokrat menyatakan tidak akan mendukung Family and Small Business Taxpayer Protection Act yang telah disetujui oleh DPR.

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

"Para anggota Partai Republik di DPR terang-terangan mendukung wajib pajak kaya pengemplang pajak. Undang-undang ini tidak akan bergerak ke mana-mana di Senat," ujar Ketua Komite Keuangan Senat Ron Wyden.

Untuk diketahui, anggaran senilai US$80 miliar awalnya diberikan kepada IRS berdasarkan Inflation Reduction Act (IRA). Anggaran tersebut akan digunakan untuk mendanai 5 kebijakan prioritas dalam 1 dekade ke depan.

Lima kebijakan tersebut antara lain peningkatan pelayanan wajib pajak, pengembangan infrastruktur IT, pengawasan terhadap wajib pajak kaya, penindakan terhadap pengelakan pajak, dan penguatan Divisi Penegakan Hukum IRS. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : amerika serikat, IRS, anggaran pajak, pajak, pajak internasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya