Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Menuju Implementasi Konsensus Pajak Global, DJP Usulkan 2 Hal Ini

A+
A-
3
A+
A-
3
Menuju Implementasi Konsensus Pajak Global, DJP Usulkan 2 Hal Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menyampaikan masukan terkait dengan implementasi konsensus global saat menghadiri Forum on Tax Administration (FTA).

Direktur Perpajakan Internasional DJP Mekar Satria Utama mengatakan FTA Plenary Meeting digelar secara virtual dan melibatkan 47 yurisdiksi. Pada pertemuan itu berbagai isu perpajakan dibahas termasuk penerapan konsensus global.

"Sesi kedua pada hari pertama membahas mengenai tantangan administrasi perpajakan terkait penerapan OECD Inclusive Framework’s Two-Pillar Solutions to the Tax Challenges of Digitalisation," katanya dalam keterangan resmi dikutip pada Rabu (29/12/2021).

Baca Juga: Anggota Parlemen Ini Usulkan Minuman Berpemanis Kena Cukai 20 Persen

Mekar menyampaikan lebih dari 130 negara atau yurisdiksi setuju untuk mendukung komitmen global dalam rangka pemajakan yang adil terhadap digitalisasi ekonomi. Dia mengungkapkan DJP sebagai perwakilan Indonesia mengusulkan beberapa aspek dalam mendukung implementasi konsensus global.

Usulan yang disampaikan antara lain perlunya meningkatkan kepastian dalam sistem perpajakan internasional. Oleh karena itu, opsi Amount A pada Pilar I perlu ditingkatkan untuk mengurangi potensi sengketa perpajakan yang rumit.

Kemudian kerangka hukum tambahan juga diperlukan untuk mendukung penerapan skema pertukaran data atau informasi. Hal tersebut penting dilakukan saat konsensus global melalui Pilar I dan Pilar II berlaku efektif.

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

"Pendekatan berdasarkan sistem dan panduan teknis pertukaran informasi penting selama proses tinjauan, tetapi hal ini membutuhkan persetujuan semua anggota Inclusive Framework," terangnya.

Selain itu, aspek lain yang menjadi topik pembahasan terkait dengan mitigasi risiko bidang perpajakan saat kegiatan ekonomi makin terdigitalisasi. Beberapa anggota delegasi menyatakan upaya membangun kepatuhan sukarela menjadi aspek krusial dalam implementasi administrasi perpajakan.

"Commissioner Jérôme Fournel dari Prancis menyajikan paparan mengenai pentingnya reputasi administrasi perpajakan dalam membangun kepercayaan dan kepatuhan sukarela wajib pajak," ujarnya. (sap)

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : konsensus pajak global, ekonomi digital, pajak internasional, pajak digital, pajak minimum global, PPh badan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya