Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Neraca Perdagangan Kembali Surplus US$5,48 Miliar pada Februari 2023

A+
A-
0
A+
A-
0
Neraca Perdagangan Kembali Surplus US$5,48 Miliar pada Februari 2023

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers. 

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat neraca perdagangan pada Februari 2023 kembali mencatatkan surplus senilai US$5,48 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan surplus neraca perdagangan tersebut terjadi karena ekspor senilai US$21,4 miliar dan impor US$15,92 miliar. Kinerja neraca perdagangan tersebut melanjutkan tren surplus yang terjadi sejak Mei 2020.

"Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Februari 2023 telah membukukan surplus selama 34 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 dan masih dalam tren yang meningkat," katanya, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Habibullah mengatakan surplus neraca perdagangan ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas yang mencapai US$6,7 miliar. Adapun untuk neraca komoditas migas, mengalami defisit senilai US$1,22 miliar.

Dia menjelaskan nilai ekspor Indonesia pada Februari 2023 yang senilai US$21,4 miliar mengalami kenaikan 4,51% secara tahunan. Ekspor nonmigas tercatat senilai US$20,21 miliar atau naik 3,76% jika dibandingkan dengan Februari 2022.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan hingga Februari 2023 turun 0,26% dibandingkan dengan periode yang sama 2022. Ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan juga turun 1,95%, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya justru naik 58,76%.

Baca Juga: PMK Baru! Aturan Soal Pembebasan Bea Masuk untuk Impor Bibit dan Benih

Ekspor nonmigas pada Februari 2023 yang terbesar tercatat ke China senilai US$5,04 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,91 miliar, dan Jepang US$1,74 dengan kontribusi ketiga negara tersebut sebesar 42,99%.

Di sisi lain, impor Indonesia yang senilai US$15,92 miliar pada Februari 2023 mengalami penurunan 4,32% dibandingkan dengan periode yang sama 2022. Impor migas yang senilai US$2,41 miliar mengalami penurunan 17,08% secara tahunan, sedangkan impor nonmigas tercatat US$13,51 miliar juga turun 1,63%.

Penurunan impor golongan nonmigas utamanya terjadi pada mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar 15,22%. Sementara itu, peningkatan impor terjadi pada bijih logam, terak, dan abu sebesar 249,87%.

Baca Juga: Luhut: Bea Masuk Tindakan Pengamanan Tidak Hanya Menyasar Barang China

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Februari 2023 yakni China senilai US$4,04 miliar, Jepang US$1,41 miliar, dan Thailand US$0,9 miliar.

Adapun menurut golongan penggunaan barang, Habibullah menyebut nilai impor barang konsumsi pada Februari 2023 mengalami kenaikan 13,42% secara tahunan, sedangkan bahan baku/penolong turun 8,1%, dan barang modal naik 6,1%.

"Secara month to month, impor barang konsumsi mengalami penurunan sebesar US$232,1 atau 14,54% didorong oleh komoditas jeruk mandarin, apel, dan daging lembu. Bahan baku/penolong mengalami penurunan sebesar 15,09% dan barang modal mengalami penurunan 6,64%," ujarnya.

Baca Juga: Kadin Minta Pemerintah Kaji Seluruh HS Code Sebelum Naikkan Bea Masuk

Menurut penggunaan, impor bahan baku/penolong penyumbang 74,07% dari total impor pada Februari 2023, sementara sisanya berasal dari barang konsumsi dan barang modal. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : neraca perdagangan, ekspor, impor, BPS, kinerja perdagangan

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 21 Juni 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Penempatan DHE SDA dengan Insentif Pajak, Begini Realisasinya

Kamis, 20 Juni 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Ekonomi Global Melambat, Kemenkeu Waspadai Dampaknya ke Kinerja Ekspor

Rabu, 19 Juni 2024 | 12:03 WIB
KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan Surplus 2,93 Miliar Dolar AS pada Mei 2024

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:00 WIB
PAJAK PENGHASILAN

Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?