Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Pajak Transaksi Elektronik 1,75 Persen Diusulkan ke DPR

A+
A-
0
A+
A-
0
Pajak Transaksi Elektronik 1,75 Persen Diusulkan ke DPR

Ilustrasi.

ACCRA, DDTCNews – Pemerintah Ghana berencana mengajukan penerapan electronic transaction levy (e-levy) sebesar 1,75% kembali kepada parlemen pada bulan ini.

Menteri Keuangan Ken Ofori-Atta mengatakan wacana e-levy sempat mendapatkan penolakan dari masyarakat dan parlemen. Meski demikian, pemerintah mengajukan kembali wacana tersebut dengan sejumlah perubahan.

"Bulan ini [Januari 2022] kami akan kembali ke lantai Parlemen dengan e-levy dan memastikan bahwa itu akan disahkan pada akhir bulan," katatanya seperti dikutip dari Ghanaiantimes.com, Jumat (21/01/2022).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Ken Ofori-Atta menjelaskan penerapan e-levy diajukan kembali ke parlemen demi meningkatkan penerimaan negara dan mengatasi utang negara yang tinggi. Bila diterapkan, negara dapat tambahan penerimaan senilai GH¢6 miliar atau setara dengan Rp13,70 triliun.

Menurutnya, peningkatan penerimaan negara sangat penting dilakukan. Hal itu dilakukan karena tingginya angka pengangguran, ruang fiskal yang terbatas, dan dampak pandemi yang menyebabkan tingkat utang mencapai 13,4 persen pada tahun 2021.

“Saat ini, meningkatkan pendapatan sangat penting (dilakukan) karena tingkat utang saat ini yang sudah tinggi,” tuturnya dikutip dari Allafrica.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sebagai informasi, e-levy merupakan pajak yang dikenakan pada setiap pembayaran melalui transaksi elektronik, antara lain seperti pembayaran kepada pedagang, transfer bank, hingga remitansi dari luar ke dalam negeri.

Nanti, tiap transaksi elektronik dengan nominal di US$14 atau setara dengan Rp200.000 dikenai e-levy sebesar 1,75%.

Pemerintah akan memakai penerimaan dari e-levy tersebut untuk membiayai utang, pengembangan keamanan siber, penyerapan tenaga kerja muda, pembangunan infrastruktur digital, dan belanja-belanja publik lainnya. (rizki/rig)

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ghana, pajak, pajak internasional, pajak transaksi elektronik, penerimaan pajak, beban pajak

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 08 Juli 2024 | 11:30 WIB
INFOGRAFIS PAJAK

Sederet Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Senin, 08 Juli 2024 | 11:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Senin, 08 Juli 2024 | 08:07 WIB
BERITA PAJAK HARI INI

Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya