Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Penyelundupan Shabu Asal Taiwan Digagalkan

A+
A-
0
A+
A-
0
Penyelundupan Shabu Asal Taiwan Digagalkan

SEMARANG, DDTCNews – Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah berhasil menggagalkan aksi penyelundupan paket narkotika jenis shabu asal Taiwan seberat 11 gram.

Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY Untung Basuki mengatakan penangkapan itu berawal dari kecurigaan petugas Bea Cukai terhadap paket asal Taiwan berupa teh kemasan dari China yang di dalamnya terselip amplop berisi serbuk putih berbentuk Kristal, yang dikirim melalui kantor pos.

“Petugas kemudian melakukan uji laboratorium terhadap paket tersebut. Hasilnya positif serbuk putih tersebut berupa shabu,” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman DJBC, baru-baru ini.

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Setelah itu, lanjut Untung, petugas Bea Cukai mengkoordinasikan dengan Badan Narkotika Nasional (BNNP) untuk melakukan controlled delivery. Paket yang berasal dari Taiwan tersebut, dirikimkan dengan penerima berinisial MDS yang beralamat di Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.

Petugas Bea Cukai berkoordinasi dengan BNNP Jawa Tengah dan petugas Kantor Pos. tim gabungan kemudian melakukan surviellance terhadap alamat target. Barulah setalah itu, berselang satu hari, tim gabungan menemukan seseorang yang mengambil paket tersebut di kantor pos.

“Tim gabungan kemudian melakukan penangkapan terhadap pengambil paket tersebut, setelah dicocokkan ternyata sama,” ungkap Untung.

Baca Juga: Pengaturan Tarif Cukai Rokok secara Multiyears Bakal Dilanjutkan

Untuk pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut, tersangka dibawa ke kantor BNNP Jateng untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.

Dalam konferensi pers, Untung mengimbau untuk waspada terhadap penyelundupan narkotika karena saat ini wilayah yang dijangkau telah mencapai daerah terpencil.

“Bea Cukai akan terus bersinergi dengan aparat penegak hukum lainnya dalam mengamankan masyarakat dari upaya penyelundupan narkotika,” pungkasnya. (Gfa/Amu)

Baca Juga: Libur Sekolah, Orang Tua Perlu Waspadai Penipuan Berkedok Bea Cukai

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ditjen bea cukai, penyelundupan sabu, djbc

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 13 Juni 2024 | 10:30 WIB
LAYANAN KEPABEANAN

Barang Hilang Saat Diperiksa, DJBC Minta Konfirmasi ke Jasa Eksepedisi

Rabu, 12 Juni 2024 | 19:00 WIB
PENGAWASAN BEA CUKAI

Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Rp 4 Miliar, Terbanyak Rokok dan Miras

Selasa, 11 Juni 2024 | 20:49 WIB
KEPABEANAN DAN CUKAI

Ajukan Keberatan Bea Cukai, Wajib Serahkan Jaminan

Selasa, 11 Juni 2024 | 19:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Inpres NLE Berakhir Tahun Ini, Kemenkeu Usulkan Perpanjangan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya