Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Siap-Siap! Insentif untuk Perusahaan KITE IKM Bakal Diperluas

A+
A-
2
A+
A-
2
Siap-Siap! Insentif untuk Perusahaan KITE IKM Bakal Diperluas

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berencana memperluas pemberian insentif pada perusahaan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE), terutama perusahaan yang dikategorikan sebagai industri kecil dan menengah (IKM).

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Ditjen Bea Cukai (DJBC) Nirwala Dwi Heryanto mengatakan bentuk perluasan insentif yang diberikan akan seperti tambahan insentif saat menangani pandemi Covid-19 sebagaimana diatur dalam PMK 110/2019.

"Sedang dirumuskan rancangan peraturan menteri keuangan (RPMK) perubahan PMK 110 tentang KITE yang mengatur tentang usulan perluasan insentif IKM saat ini sebagaimana diatur dalam PMK 31/2020," katanya, dikutip pada Minggu (26/6/2022).

Baca Juga: Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Bulan depan, lanjut Nirwala, pemberian insentif tambahan untuk penerima fasilitas kawasan berikat dan KITE—sebagaimana diatur dalam PMK 31/2020—bakal dicabut. Insentif tambahan tersebut dalam rangka penanganan pandemi.

Melalui PMK 31/2022, insentif tambahan yang diberikan bagi penerima KITE berupa tidak dipungut pajak pertambahan nilai/pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM) atas pemasukan bahan baku lokal ke KITE.

Setelah PMK 31/2020 dicabut, perusahaan kawasan berikat dan KITE tetap dapat memanfaatkan berbagai insentif fiskal sesuai peraturan yang existing. Misal, pada KITE IKM, pemberian insentif akan kembali didasarkan pada PMK 110/2019.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM, DJBC terus memberikan fasilitas KITE bagi IKM. Pada 31 Agustus 2021, baru 107 IKM yang menerima fasilitas KITE. Dari jumlah tersebut, 18 IKM masuk dalam kategori industri kecil, 88 industri menengah, dan 1 konsorsium KITE IKM.

Memasuki 31 Mei 2022, fasilitas KITE telah diberikan untuk 114 IKM yang terdiri atas 21 industri kecil, 92 industri menengah, dan 1 konsorsium KITE IKM.

DJBC mencatat kontribusi ekspor dari fasilitas KITE IKM pada 2020 telah mencapai US$23,12 juta atau lebih tinggi dari capaian nilai impor senilai US$5,23 juta. Fasilitas yang diberikan pemerintah senilai Rp14,4 miliar dan mampu menghasilkan nilai tambah senilai Rp697,91 miliar. (rig)

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : insentif fiskal, DJBC, KITE, industri kecil dan menengah, IKM, kemenkeu, kebijakan fiskal, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Sabtu, 06 Juli 2024 | 14:00 WIB
LAYANAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Libur Sekolah, Orang Tua Perlu Waspadai Penipuan Berkedok Bea Cukai

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani Komitmen untuk Terus Tekan SiLPA, Ini Tujuannya

Sabtu, 06 Juli 2024 | 10:00 WIB
FILIPINA

Pengesahan RUU PPN PMSE Jadi Prioritas Parlemen Filipina

Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Pusat Siapkan Rp4 Triliun bagi Pemda yang Atasi Isu-Isu Ini

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya