Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Sri Mulyani: Reformasi Kesehatan Penentu Kualitas Hidup Masyarakat

A+
A-
0
A+
A-
0
Sri Mulyani: Reformasi Kesehatan Penentu Kualitas Hidup Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam menjalankan reformasi di bidang kesehatan.

Sri Mulyani mengatakan kesehatan dan ekonomi sama-sama memiliki korelasi kuat terhadap kualitas hidup masyarakat. Menurutnya, langkah reformasi harus dilakukan demi memperbaiki pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

"Komitmen pemerintah untuk langkah ini tercermin melalui alokasi APBN yang meningkat untuk kesehatan, terutama selama pandemi," katanya, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Sri Mulyani mengatakan undang-undang telah mengamanatkan pengalokasian 5% dari APBN untuk bidang kesehatan. Menurutnya, pemerintah selama ini juga telah konsisten mengalokasikan belanja kesehatan lebih dari angka tersebut.

Misalnya pada tahun ini, anggaran untuk kesehatan mencapai Rp255,3 triliun atau setara 9,4% dari APBN.

Dia menjelaskan alokasi belanja kesehatan mengalami kenaikan yang besar ketika pandemi Covid-19 selama 3 tahun terakhir. Melalui program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN), ada alokasi klaster kesehatan yang dipakai untuk merawat pasien, pemberian insentif, dan vaksinasi.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Sri Mulyani menyebut Kemenkeu akan selalu mendukung langkah reformasi yang dilakukan Kemenkes. Menurutnya, kesehatan dan keuangan menjadi isu penting yang tidak dapat dipisahkan.

"Tanpa keuangan, kita tidak akan bisa meningkatkan layanan kesehatan di negara mana pun, dan tanpa keuangan juga kita tidak bisa bersiap atau merespons pandemi di level global, regional, dan negara," ujarnya.

Dia mengaku senang lembaga internasional seperti Islamic Development Bank (IsDB) ikut memberikan dukungan untuk membangun rumah sakit di Indonesia. Pinjaman senilai Rp4,2 triliun dari IsDB akan dipakai untuk membangun pusat kesehatan untuk ibu dan anak di 6 rumah sakit yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, D.I. Yogyakarta, dan Bali.

Baca Juga: Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Menurutnya, dukungan tersebut dapat menjadi katalis perbaikan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : APBN, anggaran kesehatan, Sri Mulyani, Covid-19

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Senin, 01 Juli 2024 | 09:00 WIB
APBN 2024

Akhir Mei 2024, Posisi Utang Pemerintah Tembus Rp8.353 Triliun

Sabtu, 29 Juni 2024 | 12:45 WIB
IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Realisasi Anggaran Masih Minim, Sri Mulyani Harap IKN Siap Tepat Waktu

Sabtu, 29 Juni 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pencairan Gaji ke-13 Belum 100 Persen, Begini Penjelasan Kemenkeu

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya