Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Tertinggal dari Negara APEC, Kontribusi Ekspor UMKM Rendah

A+
A-
0
A+
A-
0
Tertinggal dari Negara APEC, Kontribusi Ekspor UMKM Rendah

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.(tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut kontribusi ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan rata-rata negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Teten mengatakan kontribusi UMKM hanya 14,37% terhadap ekspor nasional pada tahun lalu. Menurutnya, pemerintah akan terus mendorong agar makin banyak UMKM yang merambah pasar ekspor sehingga porsinya meningkat.

"Kontribusi ekspor UMKM masih relatif rendah, yaitu 14,37%. Ini masih tertinggal lah dari negara-negara APEC, bahkan [rata-rata kontribusi ekspor negara-negara] APEC sudah sudah mencapai 35%," katanya dalam pembukaan Konferensi 500K Eksportir Baru, Senin (19/4/2021).

Baca Juga: Jualan Online-Reseller, Hitung Pajak Pakai Pembukuan atau Pencatatan?

Teten mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dengan kontribusi sebesar 90% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja. Namun, dari sisi ekspor, persentasenya masih tergolong kecil.

Dia menilai rendahnya ekspor UMKM karena beberapa hal, seperti minimnya pengetahuan tentang pasar luar negeri, kualitas produk, kapasitas produksi, biaya sertifikasi yang mahal, hingga kendala logistik.

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan tekanan pada upaya ekspor UMKM makin berat. Hal ini dikarenakan tarif pengiriman barang naik sekitar 30-40% sebagai dampak dari jadwal kapal dan penerbangan internasional yang berkurang.

Baca Juga: PT Perorangan Bisa Manfaatkan PPh Final 0,5 Persen selama 4 Tahun

Menurut Teten, pemerintah sudah berupaya mengatasi masalah mahalnya biaya logistik tersebut melalui bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia. Pemerintah juga mendorong UMKM mengekspor melalui marketplace, seperti Amazon dan Lazada.

Secara bersamaan, pemerintah juga memberikan pendampingan kepada UMKM potensial ekspor, termasuk bekerja sama dengan Sekolah Ekspor untuk menyusun kurikulum dan modul pelatihan UMKM ekspor.

Ada pula kerja sama pelatihan dan fasilitasi pendamping UMKM ekspor bersama dengan Asosiasi Profesi Ekspor Impor Seluruh Indonesia serta Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia.

Baca Juga: Ada Fasilitas Kepabeanan Khusus untuk UMKM, Bisa Perluas Akses Pasar

Teten menyebut pemerintah juga menyusun roadmap pengembangan 500.000 eksportir baru agar pelaksanaannya lebih lebih terarah. "Roadmap-nya mungkin yang perlu kami selesaikan [bersama Sekolah Ekspor] supaya kolaborasi lebih targeted, masing-masing punya pegangan," ujarnya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : UMKM, ekspor, PDB, APEC, Teten Masduki

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Kamis, 20 Juni 2024 | 15:45 WIB
KONSULTASI PAJAK

Transaksi dengan Wajib Pajak UMKM, Perlu Potong PPh?

Kamis, 20 Juni 2024 | 10:30 WIB
KEBIJAKAN EKONOMI

Ekonomi Global Melambat, Kemenkeu Waspadai Dampaknya ke Kinerja Ekspor

Rabu, 19 Juni 2024 | 12:03 WIB
KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan Surplus 2,93 Miliar Dolar AS pada Mei 2024

Selasa, 18 Juni 2024 | 18:30 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Reekspor atau Ekspor Kembali?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya