Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

The Fed Naikkan Suku Bunga, Bagaimana BI Rate?

A+
A-
0
A+
A-
0
The Fed Naikkan Suku Bunga, Bagaimana BI Rate?

NEW YORK, DDTCNews – Rencana yang sudah lama digadang-gadang namun terus tertunda itu akhirnya dieksekusi: Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (the Fed), menaikkan suku bunga acuannya (fed fund rates) sebesar 0,25%.

Dengan kenaikan itu, suku bunga acuan AS kini berada pada kisaran 0,50% sampai 0,75%. Kenaikan ini sendiri merupakan kali kedua suku bunga AS naik dalam satu dekade terakhir. Terakhir kali bunga naik pada Desember 2015, hampir persis setahun yang lalu.

“Dengan menyadari situasi ekonomi dan ekspektasi terhadap laju inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja, komite [FOMC] sepakat menaikan target kisaran suku bunga acuan menjadi ½%-3/4%,” ungkap keterangan resmi Federal Open Market Committe (FOMC) Rabu (14/12) waktu setempat.

Baca Juga: Naik Signifikan, Defisit Anggaran 2024 Diproyeksi Jadi Rp609,7 Triliun

Keterangan resmi itu juga mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi AS sejak pertengahan tahun ini sudah naik cukup tinggi, dan sekaligus membuat bank sentral kian percaya diri terhadap keberlanjutan kenaikan suku bunga acuan.

Berdasarkan pantauan DDTCNews, kebijakan the Fed mengerek suku bunganya ini langsung membuat berbagai mata uang melemah, seiring dengan menguatnya dolar AS. Bersamaan dengan itu, berbagai indeks bursa acuan dunia juga melemah, termasuk IHSG Bursa Efek Indonesia.

Pada saat bersamaan, dewan gubernur Bank Indonesia siang ini akan menggelar rapat untuk mengumumkan besaran suku bunga acuannya, yaitu BI 7 Days Reverse Repo Rate, apakah tetap pada level 4,75%, naik, atau turun sekian basis guna meredam penguatan dolar AS. (Gfa/Amu)

Baca Juga: Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : kurs, BI, the fed, kebijakan makro

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Rabu, 26 Juni 2024 | 09:30 WIB
KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Impor Melonjak, Pemerintah Selidiki Perpanjangan Safeguard Impor Ubin

Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS dan Mayoritas Negara

Selasa, 25 Juni 2024 | 23:43 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Hotel Sediakan Jasa Biro Perjalanan Wisata, Kena Pajak PPN atau PBJT?

Selasa, 25 Juni 2024 | 19:00 WIB
REFORMASI BIROKRASI

RPP Disusun, Pengembangan Kompetensi ASN Bakal Berbasis Pemagangan

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya