Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Ada Gap Prospek Pemulihan Ekonomi Antarnegara, Pemerintah Serukan Ini

A+
A-
0
A+
A-
0
Ada Gap Prospek Pemulihan Ekonomi Antarnegara, Pemerintah Serukan Ini

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan sambutan saat pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14, di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp.

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia akan menekankan pentingnya menangani kesenjangan prospek pemulihan ekonomi antarnegara dalam Bali Democracy Forum (BDF) ke-14.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan pentingnya pelaksanaan demokrasi dalam masa pemulihan, termasuk dari aspek ekonomi. Menurutnya, semua negara harus mewujudkan arsitektur ekonomi global yang adil untuk mempercepat pemulihan.

"Dalam demokrasi, keadilan berarti setiap orang dapat memperoleh haknya dan mencapai kemakmuran. Artinya, setiap negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk pulih," katanya, Kamis (9/12/2021).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Retno menuturkan PBB dan berbagai lembaga internasional lainnya telah memperingatkan adanya potensi kesenjangan prospek pemulihan ekonomi antarnegara. Sekitar 90% negara maju diprediksi dapat mencapai level pendapatan perkapita prapandemi pada 2022, sedangkan negara berkembang dan miskin akan memerlukan waktu jauh lebih lama.

Menurutnya, lingkungan internasional yang mendukung diperlukan agar negara-negara dapat pulih dengan baik. Namun demikian, norma dan aturan ekonomi internasional saat ini masih kurang demokratis dan inklusif.

Dengan kondisi tersebut, ia menyerukan demokratisasi arsitektur ekonomi global dan tatanan-tatanan global lainnya. Salah satunya adalah dengan menghapus monopoli dalam partisipasi di ekosistem rantai pasok global.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Retno juga mengajak semua negara memegang teguh prinsip kesetaraan untuk memastikan pemulihan berjalan cepat. Menurutnya, setiap orang harus memiliki kesempatan yang setara untuk menang melawan pandemi Covid-19.

Dia berharap semua negara dapat memastikan akses vaksin berjalan setara karena jurang kesenjangan vaksinasi masih lebar. Sekitar 65% populasi negara kaya telah divaksinasi setidaknya dengan 1 dosis, sedangkan di negara berpendapatan rendah baru 8,06%.

"Ini tentunya tidak dapat dibiarkan. Kita harus mendemokratisasikan distribusi vaksin ke semua negara utamanya yang penduduknya belum menerima dosis pertama," ujarnya.

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Dia lantas memaparkan pengalaman Indonesia memberikan vaksinasi kepada lebih dari 142 juta orang dan hampir memenuhi target vaksinasi 40% populasi pada akhir 2021, sesuai rekomendasi WHO.

Menurutnya, isu penguatan arsitektur kesehatan global tersebut juga akan diangkat Indonesia selama Presidensi G-20 untuk memastikan semua negara dapat mengatasi pandemi pada masa depan.

Selainb itu, ia juga menekankan pentingnya mendorong kebijakan yang inklusif untuk memastikan pemulihan bagi semua negara. Dalam demokrasi, lanjutnya, inklusivitas berarti partisipasi seluruh rakyat dalam semua aspek tata kelola pemerintah.

Baca Juga: Pegawai Dapat Uang untuk Sewa Kos dari Pemberi Kerja, Kena PPh 21?

"Tidak ada yang boleh tertinggal dalam proses pemulihan dan semua aspirasi harus kita dengarkan sesuai dengan semangat demokrasi," tuturnya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pemulihan ekonomi, BDF ke-14, prospek ekonomi, ekonomi global, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya