Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

ADB Proyeksi Inflasi Indonesia Capai 3,6 Persen pada Tahun Ini

A+
A-
0
A+
A-
0
ADB Proyeksi Inflasi Indonesia Capai 3,6 Persen pada Tahun Ini

Ilustrasi. Pedagang menunggu pembeli di Pasar Tavanjuka, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (1/4/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, selama periode Maret 2022 terjadi inflasi nasional sebesar 0,66 persen month-to-month (mtm) yang salah satu pemicunya adalah kenaikan harga minyak goreng dengan indeks kenaikan mencapai 11 persen (mtm). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan inflasi di Indonesia pada tahun ini bisa menjulang ke level 3,6%, atau jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan inflasi tahun lalu sebesar 1,87%.

ADB menilai invasi Rusia ke Ukraina memberikan dampak minimal terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, agresi tersebut telah meningkatkan harga berbagai komoditas, khususnya minyak bumi dan gandum.

"Kenaikan harga khususnya minyak dan gandum serta pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan inflasi menjadi 3,6% pada tahun ini, masih di dalam target bank sentral," tulis ADB dalam Asian Development Outlook (ADO) 2022, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Inflasi kuartal I/2022 tercatat sebesar 2,1%. Pada kuartal-kuartal berikutnya, tekanan inflasi masih akan berlanjut jika perang terus berlanjut. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai tumbuh 5% pada tahun ini didorong konsumsi rumah tangga dan inflasi.

Pada tahun ini, konsumsi rumah tangga diperkirakan akan kembali normal seiring dengan aktivitas perekonomian yang pulih, membaiknya penyerapan tenaga kerja dan penghasilan para pekerja, dan kenaikan harga komoditas.

Selain itu, ADB juga memperkirakan insentif pajak atas pembelian mobil baru dan rumah juga dapat menyokong konsumsi meski insentif yang diberikan pada 2022 ini tidak sebesar yang diberikan pada tahun lalu.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Sementara itu, investasi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan hingga 6% pada tahun ini. ADB memperkirakan pelaku usaha akan meningkatkan kapasitas produksi seiring memulihnya permintaan dan membaiknya iklim usaha. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : ADB, inflasi, rusia, ukraina, pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 19:30 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Keliru Cantumkan NPWP, Solusinya Bukan Bikin Faktur Pajak Pengganti

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya