Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

ADB Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5%, Tapi Inflasi Bakal Tinggi

A+
A-
0
A+
A-
0
ADB Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5%, Tapi Inflasi Bakal Tinggi

Pekerja membongkar muat di Terminal Peti Kemas, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/9/2022). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,4% pada tahun ini dan 5% pada 2023 nanti.

Dalam laporan terbarunya bertajuk Asian Development Outlook (ADO) 2022 Update, ADB berpandangan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan didorong oleh konsumsi dan ekspor yang mampu bertahan di tengah guncangan global.

"Perekonomian Indonesia mampu bertahan dengan baik dari ancaman terhadap pertumbuhan, belanja konsumen masih kuat dan ekspor komoditas sedang bagus," ujar Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga, Selasa (22/9/2022).

Baca Juga: Di Balik Bertahapnya Integrasi NIK-NPWP, Pertimbangan Kesiapan Sistem

Berdasarkan catatan ADB, konsumsi rumah tangga yang kuat mampu mengompensasi penurunan konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga didorong oleh pelonggaran protokol pandemi Covid-19, menurunnya tingkat pengangguran, dan kebijakan pemerintah dalam mempertahankan harga-harga.

Adapun ekspor lebih didorong oleh kenaikan harga dan kuatnya permintaan terhadap komoditas-komoditas andalan. Berkat dinamika ini, net ekspor memberikan kontribusi sebesar 1,5 poin persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I/2022.

Walau perekonomian Indonesia diproyeksikan tetap bisa bertumbuh di atas 5% pada tahun ini dan tahun depan, Indonesia juga akan dihadapkan dengan tekanan inflasi.

Baca Juga: Per 1 Juli 2024, Negara Ini Pangkas Tarif Pajak Penghasilan

Pada tahun 2022, inflasi diperkirakan akan mencapai 4,6% akibat kenaikan harga komoditas dan BBM bersubsidi.

Menurut ADB, kenaikan inflasi pada tahun ini lebih disebabkan oleh gangguan suplai komoditas dan bukan disebabkan oleh peningkatan ekspektasi inflasi. Hal ini terbukti dengan lebih rendahnya core inflation dibandingkan dengan headline inflation.

Untuk tahun depan, inflasi diperkirakan akan mencapai 6% pada Januari hingga Juni 2023 dan baru akan turun ke level 4% atau lebih rendah pada paruh kedua 2023. Dalam setahun penuh, inflasi Indonesia pada 2023 diperkirakan akan mencapai 5,1%. (sap)

Baca Juga: Asumsi Makro APBN 2025 Disepakati, Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,1-5,5%

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : pertumbuhan ekonomi, kinerja fiskal, PDB, inflasi, BBM

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Minggu, 09 Juni 2024 | 10:30 WIB
RAPBN 2025

Kementerian ESDM Usulkan Subsidi Solar Rp1.000 - Rp3.000 per Liter

Sabtu, 08 Juni 2024 | 17:05 WIB
KOMODITAS PANGAN

Pemerintah Pastikan Harga dan Pasokan Bapok Stabil Jelang Iduladha

Jum'at, 07 Juni 2024 | 10:47 WIB
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Kenaikan Tax Ratio Kunci Perbaikan Credit Rating RI

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya