Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

Bangun Kawasan Industri Kesehatan, Ganjar Janji Beri Insentif Fiskal

A+
A-
0
A+
A-
0
Bangun Kawasan Industri Kesehatan, Ganjar Janji Beri Insentif Fiskal

Warga yang tergabung dalam Komunitas Sopir Angkot Banten (KOSAB) memasang spanduk pada kaca angkutan kota usai deklarasi di Serang, Banten, Kamis (26/10/2023). Mereka mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud dengan harapan akan dapat mewujudkan kehidupan lebih baik. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan keinginannya membangun kawasan industri kesehatan apabila terpilih dalam pilpres 2024.

Ganjar mengatakan Indonesia membutuhkan kawasan industri kesehatan untuk menciptakan ketahanan kesehatan. Dia pun berencana memberikan insentif fiskal yang menarik agar investor bersedia menanamkan modal pada kawasan tersebut.

"Tentu ketika kolaborasi itu dilakukan, fiscal incentive-lah yang biasanya pengusaha menunggu itu. Kalau saya masuk, saya bisa dapat apa?" katanya saat bertemu pengusaha dalam The 11th Annual US-Indonesia Investment Summit 2023, dikutip pada Kamis (26/10/2023).

Baca Juga: Mulai Hari Ini! Warga Kota Bekasi, Ada Diskon Pajak PBB-P2 hingga 10%

Ganjar mengatakan pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran penting mengenai pentingnya menciptakan ketahanan kesehatan. Melalui sistem kesehatan yang kuat, negara akan lebih siap menghadapi krisis kesehatan lainnya di masa depan.

Menurutnya, ketahanan kesehatan juga membutuhkan kolaborasi dengan semua negara agar kehadiran krisis kesehatan tidak menimbulkan kepanikan kolektif.

Dia menilai Indonesia dapat mengajak semua negara berpartisipasi membangun kawasan industri kesehatan di dalam negeri. Beberapa perusahaan farmasi, vaksin, dan alat kesehatan yang potensial digandeng di antaranya Pfizer, Johnson & Johnson, dan Merck & Co.

Baca Juga: PMK Baru! Aturan Soal Pembebasan Bea Masuk untuk Impor Bibit dan Benih

"Kalau kita ajak berpartisipasi di sana, tentu negara lain juga punya kesempatan yang sama. Maka butuh The Asean Economic Zone yang nanti bisa kita create," ujarnya.

Ganjar menambahkan pembentukan kawasan industri kesehatan juga akan memberikan ruang bagi peneliti Indonesia untuk melakukan kegiatan litbang.

Pada dokumen visi dan misi Ganjar-Mahfud, turut dituliskan komitmen melipatgandakan anggaran riset dan inovasi. Salah satu strateginya, mendorong partisipasi swasta dengan menyederhanakan insentif pajak. (sap)

Baca Juga: Negara Ini Siapkan Kembali Insentif Pajak untuk Tenaga Ahli Asing

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : insentif fiskal, insentif pajak, tax holiday, pemilu 2024, Ganjar Pranowo

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Selasa, 25 Juni 2024 | 10:15 WIB
IBU KOTA NUSANTARA

Sudah Ada di DJP Online, Permohonan 3 Insentif Pajak IKN

Senin, 24 Juni 2024 | 18:00 WIB
PROVINSI JAWA TENGAH

Pemprov Siapkan 4 Insentif untuk WP di Jateng, Ada Diskon Pajak 50%

Senin, 24 Juni 2024 | 11:30 WIB
PROVINSI DKI JAKARTA

4 Golongan Wajib Pajak yang Bisa Ajukan Diskon PBB 100 Persen di DKI

Minggu, 23 Juni 2024 | 09:00 WIB
KEBIJAKAN PAJAK

Sandiaga Ajak Pengusaha Beri Sumbangan untuk Seni, Ada Insentif Pajak

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya