Logo-Pakpol Logo-Pakpol
Data & Alat
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:30 WIB
STATISTIK KEBIJAKAN FISKAL
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:55 WIB
KURS PAJAK 03 JULI 2024 - 09 JULI 2024
Senin, 01 Juli 2024 | 09:36 WIB
KMK 10/KM.10/2024
Rabu, 26 Juni 2024 | 08:45 WIB
KURS PAJAK 26 JUNI 2024 - 02 JULI 2024
Fokus
Reportase

BKPM Klaim Realisasi Investasi 2022 Tembus Rp1.200 Triliun

A+
A-
1
A+
A-
1
BKPM Klaim Realisasi Investasi 2022 Tembus Rp1.200 Triliun

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun, atau 100,6% dari target yang ditetapkan sejumlah Rp1.200 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan capaian realisasi investasi itu telah membuka banyak lapangan kerja. Dia mencatat tenaga kerja yang terserap dari realisasi investasi itu mencapai 1,3 juta orang tenaga kerja.

"Target realisasi investasi di RPJMN kami sekitar Rp968 triliun, sementara Bapak Presiden [Joko Widodo] memberi target Rp1.200 triliun," katanya, dikutip pada Rabu (25/1/2023).

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Secara lebih terperinci, realisasi investasi pada tahun lalu terdiri atas penanaman modal asing (PMA) senilai Rp654,4 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp552,8 triliun. Adapun PMA berkontribusi sebesar 54,2% terhadap total realisasi investasi.

"Itu adalah dampak dari apa yang menjadi kebijakan pemerintah di bawah pemerintahan Pak Jokowi dan sekaligus melahirkan trust bagi para investor yang masuk ke Indonesia," ujar Bahlil.

Mayoritas PMA berasal dari Singapura, China, dan Hong Kong dengan nilai investasi masing-masing senilai US$13,3 miliar, US$8,2 miliar, dan US$5,5 miliar.

Baca Juga: Target Pajak Diperkirakan Tidak Tercapai, Shortfall Rp66,9 Triliun

Mayoritas PMA dan PMDN mengalir ke sektor industri logam dasar, yaitu Rp171,2 triliun. Disusul, pertambangan Rp136,4 triliun; transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp134,3 triliun; perumahan dan perkantoran Rp109,4 triliun; dan industri kimia dan farmasi Rp93,6 triliun.

Realisasi investasi pada sektor sekunder juga sudah melampaui investasi pada sektor tersier. Realisasi investasi pada sektor sekunder tercatat mencapai Rp497,7 triliun. Sementara itu, realisasi investasi di sektor tersier mencapai Rp496,9 triliun. (rig)

Baca Juga: APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester I/2024, Ini Kata Sri Mulyani

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik : realisasi investasi, menteri investasi bahlil, investasi asing, investasi dalam negeri, nasional

KOMENTAR

0/1000
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT

Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dukung Kelancaran Ibadah Haji 2024, DJBC dan Saudi Customs Kerja Sama

Jum'at, 05 Juli 2024 | 15:00 WIB
ADMINISTRASI PAJAK

Nama Pengurus Tak Masuk Akta Pendirian, Boleh Tanda Tangan SPT Badan?

Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:00 WIB
KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Sistem INSW, Interaksi Pelaku Usaha dan Petugas Jadi Sederhana

berita pilihan

Senin, 08 Juli 2024 | 21:57 WIB
KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu CEISA yang Dikembangkan Ditjen Bea Cukai?

Senin, 08 Juli 2024 | 17:40 WIB
PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Bebas Bea Masuk Bibit dan Benih Pertanian, Download di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:30 WIB
APBN 2024

Sri Mulyani Proyeksikan Kinerja PNBP Lampaui Target Tahun Ini

Senin, 08 Juli 2024 | 17:00 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Kejar Penerimaan Pajak di Semester II, Sri Mulyani Ungkap 3 Strategi

Senin, 08 Juli 2024 | 16:45 WIB
SELEKSI HAKIM AGUNG

Wawancara Calon Hakim Agung, Termasuk TUN Khusus Pajak, Tonton di Sini

Senin, 08 Juli 2024 | 16:05 WIB
PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Bea dan Cukai 2024 Diprediksi Kembali Shortfall Rp24,5 T

Senin, 08 Juli 2024 | 16:00 WIB
KABUPATEN WONOSOBO

Opsen Pajak Kendaraan di Kabupaten Wonosobo Diatur, Begini Detailnya

Senin, 08 Juli 2024 | 15:15 WIB
PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak Terkontraksi 7,9%, Sri Mulyani Ungkap 2 Penyebabnya